“Beriman seperti Yusuf dan Maria”
Pada Minggu Adven keempat, dua tokoh iman ditampilkan melalui Injil hari ini yaitu Bapa Yusuf dan Bunda Maria. Baik Maria maupun Yusuf, keduanya sama-sama mengalami situasi yang tidak mudah untuk dihadapi padahal mereka adalah orang-orang beriman dan takwa kepada Allah. Mereka berdua meskipun telah bertunangan tetapi belum menjadi suami isteri sehingga dilarang keras melanggar norma-norma agama dan masyarakat yang berlaku. Maka Yusuf pun kaget dan tidak bisa menerima saat Maria tunangannya telah mengandung. Dengan siapa Maria telah berbuat seperti itu? Demikian kira-kira yang ada dalam pikiran Yusuf. Maria dan Yusuf sama-sama galau. Meski Maria menerima kabar gembira dari malaikat Gabriel bhw ia akan mengandung oleh kuasa Roh Kudus, tentu tidak serta merta bisa dipahami. Maria dalam iman, hanya berserah kepada Allah seturut kehendak-Nya. Yusuf yang disebut tulus hati, berniat menceraikan Maria dg diam-diam krn tdk ingin mempermalukan Maria. Akan tetapi, rencana Yusuf tidaklah berkenan di hadapan Allah. Dalam mimpi, malaikat menyatakan bahwa Maria, tunangannya mengandung krn kuasa Allah dan akan melahirkan Sang Penyelamat. Yusuf diminta utk mengambil Maria sbg istrinya. Dalam iman, akhirnya Yusuf pun melaksanakan apa yg Allah kehendaki terjadi dalam hidupnya. Yusuf pun berserah kepada Allah sama seperti Maria melaksanakannya dg setia. Dengan demikian, Bapa Yusuf pun ikut serta dalam karya agung Allah bahkan bertekad melindungi Bunda Maria dan kemurniannya. Itulah sikap sejati pribadi Bapa Yusuf yg sungguh beriman.
Sbg orang beriman, kita pun dipanggil utk aktif terlibat mempersiapkan kehadiran Tuhan dlm segala peristiwa hidup kita. Panggilan itu bukanlah hal yg mudah & tanpa risiko. Maka seringkali orang mjd takut karenanya. Hanya orang berimanlah yg akan mampu melihat karya agung Tuhan. Beriman: Siap sedia utk mendengarkan dan melaksanakan kehendak Tuhan meski sulit dan berat. Siapkah Anda?***d2t