“Kami datang untuk menyembah Dia.”
“Di manakah Raja Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di ufuk Timur, dan kami datang untuk menyembah Dia.” Itulah ungkapan tulus dari para majus/sarjana yang terhitung sebagai orang pandai untuk menemukan dan menyembah Yesus Kristus yang baru saja dilahirkan. Memang, dalam dunia yang semakin modern, banyak orang justru lebih mudah untuk menemukan dan menyembah yang bukan Allah. Apa itu? Sekularisme, hedonisme, materialisme, egoisme, dsb. Itu adalah contoh-contoh bagaimana manusia justru tidak tertarik untuk terus menemukan dan menyembah Allah dalam hidup dan pengalaman sehari-hari. Seorang fisikawan cerdas bahkan terkenal di abad ini, Stephen Hawking malah memproklamirkan dirinya sebagai atheis. Gelombang atheis pun semakin banyak di mana-mana. Pada HR Penampakan Tuhan ini, marilah kita terus dengan gembira hati mengimani Yesus Kristus yang adalah Jalan, Kebenaran dan Hidup. Dialah Penyelamat Dunia, sungguh Allah dan sungguh manusia. Seharusnya, semakin pandai, orang harus semakin beriman kepada Allah dan bukan justru menolak Allah. Semoga kita pun dimampukan untuk terus menemukan dan menyembah Allah melalui pengalaman sehari-hari yang biasa dan sederhana, melalui alam semesta di sekitar kita dan melalui perjumpaan dengan sesama teristimewa mereka yang kecil, lemah, miskin, tersingkir dan difabel.***d2t