Tentang Sakramen Baptis
Baptis merupakan langkah pertama dan utama menjadi seorang Kristen. Baptis merupakan sakramen. Artinya, “bahasa isyarat” dari Tuhan. Bahasa isyarat seringkali berbicara lebih kuat dari bahasa-bahasa lain manapun. Sebab bahasa isyarat sifatnya universal. Dalam sakramen, Tuhan mempergunakan benda-benda biasa seperti air, roti, minyak dan juga tindakan-tindakan tertentu untuk berbicara secara langsung kepada jiwa kita. Tidak seperti bahasa isyarat lainnya, bahasa isyarat Tuhan mempunyai kuasa untuk mengubah orang yang menerimanya.
Berabad-abad sebelum Kristus, umat dalam Perjanjian Lama percaya bahwa segala bentuk kontak dengan dunia luar mencemarkan mereka. Sebelum mereka boleh makan atau berdoa, terlebih dahulu mereka harus membersihkan diri. Hal ini tampak nyata ketika mereka berdoa pada hari Sabat. Orang-orang Yahudi wajib membersihkan diri mereka dalam suatu kolam ritual yang disebut mikveh. Kolam tersebut harus diisi dengan air yang mengalir (kadang-kadang disebut “air hidup”) dan mereka harus menenggelamkan diri sepenuhnya ke dalam air. Mereka juga memerlukan seseorang untuk menjadi saksi dalam upacara ini. Kaum pria wajib melakukannya setiap hari Jumat malam, sementara kaum wanita melakukannya hanya sebulan sekali. Banyak orang Yahudi yang saleh masih melakukan praktik ini.
Gereja Perdana melaksanakan pembaptisan dalam beberapa cara. Karena sebagian besar yang dibaptis adalah orang dewasa, pembaptisan yang umum adalah dengan membenamkan orang yang dibaptis ke dalam air. Peristiwa itu akan mengakibatkan perasaan tenggelam sesaat. Jadi, ketika mereka yang dibaptis muncul kembali dari air, mereka akan mengalami rasa bangkit dari mati. Hal ini melambangkan keikutsertaan dalam kebangkitan Yesus sendiri.
Di kemudian hari, ketika pembaptisan dilakukan atas bayi-bayi juga, terjadi perubahan dalam cara pembaptisan yaitu dengan menuangkan air. Gereja-gereja lain menolak gagasan pembaptisan bayi. Gereja Katolik mempraktikkannya seturut sabda Yesus, “Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka…”
Dikisahkan juga dalam Kitab Suci mengenai pembaptisan seluruh anggota keluarga.“Seketika itu juga ia [kepala penjara di Troas] dan keluarganya memberi diri dibaptis.”Kisah Para Rasul 16:33
Sumber: www.yesayaindocell.net