|

“Kamulah Garam dan Terang Dunia!”

Garam dan Terang DuniaBahan baku garam adalah natrium clorida (Na Cl), yang dihasilkan oleh air laut dan dapat membuat rasa asin. Walau garam sangat dibutuhkan tubuh, tetapi jika dikonsumsi secara berlebihan akan menyebabkan hipertensi (tekanan darah tinggi). Fungsi garam yang utama adalah sebagai bumbu. Selain itu, juga sering digunakan utk mengawetkan makanan. Hari ini, Tuhan Yesus menunjukkan fungsi “rohani” garam, yakni sebagai gambaran jati diri orang-orang Kristiani. Hakikat orang Kristen adalah garam. Di mana pun berada, dia harus menjadi BUMBU bukan MENU. Di mana pun berada, orang0orang Kristen harus menjadi “rasa utama” dalam masyarakat. Yang tidak bisa memerankan hal tsb, memang tidak ada lagi gunanya, selain dibuang dan diinjak-injak orang (ay. 13). Orang Kristen dihargai kehadirannya, jika berperan utama dalam segala bidang tanpa mau menonjolkan dirinya sebagai “menu”. Ingatlah bahwa orang Kristen itu bumbu! Namun bumbu yg utama. Dengan kata lain, kehadiran orang Kristen harus bisa dirasakan sehingga ketidakhadirannya merupakan suatu kehilangan bagi masyarakat sekitar.

Sekadar refleksi tambahan tentang garam: Jika garam juga berfungsi sebagai pengawet makanan, mungkin maksud Yesus adalah orang Kristen harus menjadi penjaga tradisi yg baik, agar tdk “membusuk” oleh aneka perubahan yang belum jelas. Bukankah banyak orang yang hanya bisa mengobrak-abrik tradisi yang baik tanpa mampu membuat tradisi yang lebih baik; tetapi malah merusaknya? Nah, orang-orang Kristen adlh garda utama penjaga tradisi baik.

Hal kedua yg dikatakan Yesus adalah terang dunia. Orang Kristen adalah terang dunia! Dia adalah pribadi pencerah, yakni orang-orang yang membawa pencerahan bagi dunia. Jika siang menjadi pencerah bagai matahari dan jika malam menjadi pencerah bagaikan bulan. Orang-orang Kristen harus mampu menjadi pencerah dan berani tampil, bukan justru mengurung diri di kamar dengan idealisasinya sendiri (bdk. ay. 15). Tampilnya orang-orang Kristen di tengah masyarakat bukan sekedar demi pencitraan melainkan agar semakin banyak orang melihat perbuatan kita yang baik dan memuliakan Allah. Orang Kristen harus menjadi pendorong utama bagi setiap orang utk menjadi “Abdullah” atau abdi Allah. Hendaknya kita ingat akan hal ini: Jangan sampai garam kehilangan atau berkurang asinnya. Jangan sampai terang menjadi redup atau justru padam cahayanya. Mari kita wujudkan!***diedit dari: Café Rohani – Feb 2014.

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *