“Setialah kepada Allah & Jangan Khawatir”
Ibu RT kampung Giat Karya terkejut melihat kenyataan adanya beberapa pemuda di kampungnya yg malas-malasan bahkan tdk mau bekerja. Hampir tiap hari mereka kumpul di pos ronda utk bermain catur, kartu, ngobrol sambil merokok. Dg itikad baik, ditanyalah mereka semua secara baik-baik. Ternyata, jawaban mereka sangat mengejutkan ibu RT. “Loh, mengapa harus risau, kuatir akan rejeki dan masa depan, Bu? Dalam Injil pun dikatakan: “Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai, dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, toh diberi makan oleh Bapamu yang di surga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?” Ibu RT tdk habis pikir dengan apa yg mereka ungkapkan apalagi saat mereka melanjutkan, “Jadi kami ini sebetulnya sangat menghayati Sabda Tuhan, ibu RT!” kata salah seorang pemuda lainnya.
Allah tdk pernah mengajak kita duduk diam dan berpangku tangan. Justru Sabda Tuhan hari ini menegaskan bhw dg segala organ tubuh yg diberikan oleh Allah, kita diajak bekerja giat utk mendapatkan rejeki. Kiranya tepat bila dikatakan: “Sing ora obah, ora mamah” (yg tdk bekerja, tak akan makan). Begitu pula saat ada mudika yg berkata, “Jodoh akan datang sendiri krn semua sdh diatur Tuhan”. Masalahnya apakah sungguh-sungguh berusaha? Kalau hanya di rumah saja, tanpa pernah terlibat dg rekan-rekan muda lainnya atau meluaskan kegiatan sosial utk bertemu dg sebanyak mungkin orang, mustahillah mendapat jodoh. Yg terlibat aktif saja seringkali sulit jodoh apalagi yg hanya duduk manis, diam dan menunggu. Mari kita berjuang mewujudkan Kerajaan Allah dan kebenarannya dg bekerja giat, tdk malas, optimis dan berpengharapan serta berani menyingkirkan segala kekhawatiran yg tdk perlu.***d2t