| |

Apakah Tuhan itu membeda bedakan orang ya? (24 Maret 2014)

Lukas 4:24-30

Ketika Yesus datang ke Nazaret, Ia berkata kepada umat di rumah ibadat, “…Dan pada zaman nabi Elisa banyak orang kusta di Israel, tetapi tidak ada seorang pun dari mereka yang ditahirkan, selain daripada Naaman, orang Siria itu.”

Lomba_48Thn_0006

Ketika membaca Injil ini, saya ingat akan sebuah survei yang dilakukan majalah Newsweek tahun 2010 tentang kesempatan kerja. Hasilnya, 57% manajer yang menerima surat lamaran kerja meyakini bahwa pelamar yang berpenampilan kurang menarik (meskipun memenuhi persyaratan) akan lebih sulit mendapatkan pekerjaan; 84% mengatakan bahwa atasan mereka enggan merekrut seseorang yang lebih tua meski ia memenuhi persyaratan; 64% meyakini bahwa perusahaan boleh merekrut orang berdasarkan penampilannya. Lalu, muncul pertanyaan: “Apakah Tuhan membeda-bedakan orang ya, seperti halnya perusahaan dalam menerima karyawan?” Tapi, pasti tidak lah. Saya diyakinkan oleh St. Petrus yang mengatakan, “Sesungguhnya Allah tidak membeda-bedakan orang. Setiap orang dari bangsa mana pun yang takut akan Allah dan mengamalkan kebenaran berkenan kepada-Nya.” (Kis 10:34-35). Dan ternyata keyakinan yang sama juga dimiliki umat Muslim seperti tampak dalam Surat Al-Baqarah, “Sesungguhnya orang-orang mukmin (beriman) dan mereka penganut agama Yahudi, Nasrani, Shabiin serta siapa saja yang beriman kepada Allah, hari kemudian serta berbuat kebajikan, mereka akan mendapat pahala dari Tuhan-nya, dan mereka tidak merasa ketakutan dan duka cita (2:62). Jadi, jelas bahwa kebaikan dan rahmat Tuhan itu diperuntukan bagi semua orang. Maka, kalau ada orang tidak menerima kasih karunia Tuhan, masalahnya bukan karena Tuhan tidak mau memberikan kepadanya (mereka) tetapi karena orang itu menolak rahmat dan kebaikan Tuhan, seperti halnya orang-orang Nazaret yang menolak Yesus. Sebaliknya, Tuhan berkenan dan selalu memberikan rahmat-Nya kepada setiap orang yang beriman kepada-Nya dan mengamalkan kebenaran.

Doa: Tuhan, bimbinglah kami untuk semakin mampu beriman dan mengamalkan kebenaran dalam hidup sehar-hari. Amin. -agawpr-

Sumber : www.doakatolik.com

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *