“Pergilah, anakmu hidup!”(31 Maret 2014)
Yohanes 4:43-54
Kata Yesus kepadanya, “Pergilah, anakmu hidup!” Orang itu percaya akan perkataan yang dikatakan Yesus kepadanya, lalu pergi. Ketika ia masih di tengah jalan hamba-hambanya telah datang kepadanya dengan kabar, bahwa anaknya hidup. Ia bertanya kepada mereka pukul berapa anak itu mulai sembuh. Jawab mereka, “Kemarin siang pukul satu demamnya hilang.” Maka teringatlah ayah itu, bahwa pada saat itulah Yesus berkata kepadanya, “Anakmu hidup.” Lalu ia pun percaya, ia dan seluruh keluarganya.
Ketika merenungkan kisah Yesus menyembuhkan anak seorang pegawai istana ini, saga tertarik dengan kata “kemarin”. Para hamba pegawai itu mengabarkan bahwa anaknya sembuh “kemarin siang pikul satu” tepat pada saat Yesus mengatakan kepadanya “Anakmu hidup”. Dengan memperhatikan keterangan waktu “kemarin”, pegawai itu membutuhkan waktu cukup lama untuk berjumpa dengan Yesus. Kemarin jam satu, ia masih bersama Yesus, lalu pulang dan ketika baru sampai di tengah jalan, ia mendapat kabar dari para hambanya. Jadi, perjalanan yang baru setengah itu memakan waktu setidaknya lebih dari sehari. Berarti perjalanan penuh dari tempat Yesus ke rumahnya, kurang lebih 2-3 bari. Itu baru sekali jalan. Kalau pp berarti 4-6 hari. Cukup jauh dan tentu saja melelahkan. Namun, pengorbanan dan kelelahannya itu amat kecil kalau dibandingkan dengan berkat yang ia terima dari Yesus: anaknya tidak jadi mati tetapi sembuh dan hidup, lalu ia dan seluruh keluarganya menjadi percaya kepada Yesus. Dengan percaya pada Yesus, berarti ia dan keluarganya mendapat jaminan keselamatan abadi. Luar biasa ….
Saya rasa, tidak seorangpun dari kita, untuk pergi ke gereja, untuk pendalaman iman di lingkungan dan untuk hadir dalam kegiatan rohani lainnya, membutuhkan waktu sampai sehari. Paling hanya beberapa menit saja. Namun, apakah kita selalu berusaha dan berhasil untuk hadir sehingga berjumpa dengan Tuhan dan saudara-saudari seiman? “Wah, saya sampai rumah sudah jam 18.00. Kegiatan lingkungan jam 19.00. Capek …” Bener, pasti capek. Tapi, kalau dibandingkan dengan perjalanan pegawai istana tersebut???? Semoga, semangat iman pegawai istana tersebut semakin menyemangati kita untuk berani capek dan mengorbankan waktu demi perjumpaan dengan Tuhan dan umat beriman lainnya. Percayalah, kita pasti semakin mendapatkan berkat-Nya secara melimpah.
Doa: Tuhan, tolonglah aku untuk selalu meluangkan waktu dan hadir dalam kebersamaan dengan saudara-saudara seiman, di mana Engkau pun hadir dan memberikan berkat-Mu. Amin. -agawpr-
Sumber : www.doakatolik.org