Yohanes 5:31-47
Sekali peristiwa, Yesus berkata kepada orang Yahudi, “Aku mempunyai suatu kesaksian yang lebih penting daripada kesaksian Yohanes, yaitu segala pekerjaan yang diserahkan Bapa kepada-Ku supaya Aku melaksanakannya. Pekerjan itu jualah yang sekarang Kukerjakan, dan itulah yang memberi kesaksian tentang Aku, bahwa Bapa yang mengutus Aku. Dialah yang bersaksi tentang Aku!” (Yoh 5:36)
Kualitas seseorang ditentukan tidak hanya oleh apa yang dikatakan tetapi juga oleh apa yang dikerjakan. Bahkan, kita lebih senang dan memuji orang yang sedikit berkata-kata atau yang kata-katanya kurang berbobot tetapi kalau bekerja sungguh luar biasa atau“mrantasi”. Artinya, orang itu melakukan pekerjaan apapun dengan semangat, rapi, teliti dan hasilnya optimal. Pekerjaan itulah kesaksian yang sesungguhnya akan kualitas seseorang. Bukan “nato: no action talk only”, “tong kosong berbunyi nyaring” atau “gajah diblangkoni”.
Yesus menegaskan bahwa kesaksian yang paling utama tentang diri-Nya sebagai Anak Allah adalah pekerjaan yang Ia lakukan, yakni melaksanakan kehendak Bapa. “Makananku adalah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya” begitulah Ia mempunyai prinsip (Yoh 4:34). Apa pun dilakukan-Nya, asal kehendak Bapa terlaksana, sekalipun Ia harus mengorbankan nyawa-Nya. Maka, ketika ia bergantung di atas salib, mereka yang menyalibkan-Nya pun berkata, “Sungguh, Ia ini adalah Anak Allah”(Mat 27:54).
Marilah kita memberi kesaksian tidak hanya dengan kata-kata tetapi lebih-lebih dengan pekerjaan-pekerjaan yang baik. “Supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di surga” (Mat 5:16)
Doa: Tuhan, bantulah aku untuk menggerakkan tangan dan kakiku, seluruh tubuh-Ku, untuk melaksanakan kehendak dan kata-kata baik yang ada dalam hati, pikiran dan mulutku. Amin. -agawpr-
Sumber : www.renunganpagi.blogspot.com