DEUTEROKANONIKA
Hal itu bisa dimaklumi karena memang kedangkalan pengertian tentang iman katolik (kadang2 kita seakan2 sudah mumpuni dalam iman katolik kalau sudah dibaptis, sehingga gak perlu lagi mendalami lagi iman katolik bahkan tidak sedikit yang memakai pembenaran diri : yang penting perbuatan, hal2 yang teori gak penting! Padahal justru karena kita alergi untuk belajar tentang iman kita sendirilah yang membuat banyak dari kita lari meninggalkan Gereja Katolik) maupun karena kesalahpahaman dalam mengartikan deuterokanonika.
Istilah Deuterokanonika pertama kali digunakan pada tahun 1566 oleh orang-orang Kristen yang sebelumnya beragama Yahudi dan teolog Katolik Sixtus dari Siena untuk menyebut naskah-naskah Kitab Suci Perjanjian Lama yang kanonisitasnya ditetapkan bagi umat Katolik oleh Konsili Trente. Naskah-naskah Kitab Suci deuterokanonika adalah:
• Tobit
• Yudit
• Tambahan Ester (Vulgata Esther 10:4-16:24)
• Kebijaksanaan
• Ben Sira, juga disebut Sirakh atau Ecclesiasticus
• Barukh, termasuk di dalamnya Surat Yeremia (Tambahan Yeremia[2])
• Tambahan Daniel:
o Nyanyian Tiga Anak Suci (Vulgata Daniel 3:24-90)
o Riwayat Susana (Vulgata Daniel 13, Septuaginta prolog)
o Patung Dewa Baal dan Naga (Vulgata Daniel 14, Septuaginta epilog)
• 1 Makabe
• 2 Makabe
• Gereja purba menggunakan kitab perjanjian lama versi Septuaginta. Septuaginta secara luas diterima dan digunakan oleh orang-orang Yahudi pada abad pertama Masehi, bahkan di wilayah Romawi Provinsi Iudaea, dan oleh karena itu secara alami menjadi naskah yang paling luas digunakan oleh umat Kristiani purba.Bukti dari itu adalah :
• Dalam Perjanjian Baru, Ibrani 11:35 menyebutkan suatu kejadian yang hanya secara eksplisit tercatat dalam salah satu dari kitab-kitab deuterokanonika (2 Makabe 7). bahkan dapat dikatakan bahwa, 1 Korintus 15:29 diambil dari 2 Makabe 12: 44, “karena jika dia tidak mengharapkan orang-orang mati bangkit kembali, maka merupakan kesia-siaan dan kebodohan untuk berdoa bagi orang-orang yang sudah mati”. 1 Korintus 15:29 tentunya menunjukkan adanya jerih-payah untuk membantu orang-orang mati agar terbebas dari dosa-dosa mereka. (Pembaptisan juga bermakna jerih payah penyelamatan bagi orang lain dalam Perjanjian Baru, bdk. Matius 20:22-23, Markus 10:38-39 dan Lukas 12:50)
Deuterokanonika mengandung arti kanon ke-2 sehingga seakan2 Gereja katolik menambah kitab ini setelah kanon pertama. Padahal kitab ini sudah dipakai oleh Gereja Perdana sebagai otoritas pengajaran. Maka sampai tahun 1500 kitab ini diamini oleh seluruh kekristenan baik Gereja katolik maupun diluar Gereja katolik, sebagai bagian dari kitab suci, nah ketika protestan muncul dan kitab ini tidak diakui gereja protestan (protestan/Martin Luther mengambil kanon yahudi (Konsili Jamnia kira-kira tahun 100 Masehi )untuk perjanjian lama yang mengeluarkan kitab ini karena tidak ditemukan dalam edisi berbahasa Ibrani), maka kitab ini menjadi perdebatan yang hebat diantara umat katolik apakah termasuk dalam kitab suci atau tidak. Maka Gereja katolik perlu meluruskan kembali bahwa kitab ini termasuk dalam kanon kitab suci. Nah peneguhan kembali tentang keabsahan kitab ini sebagai bagian kitab suci yang kemudian disebut kanon ke-2. Jadi kanon ke-2 bukan dulu tidak ada terus diadakan tetapi kitab itu sudah diimani Gereja tetapi karena terjadi perdebatan maka Gereja memberi Peneguhan atau meluruskan kembali (ingat Gereja sebagai penopang dan penjaga kebenaran) bahwa kitab itu tetap sah sebagai bagian kitab suci yang sudah diimani mulai dari para rasul. Fakta menunjukan Gereja orthodok oriental yg terpisah dari Gereja Katolik th 400 an dan orthodok timur yang berpisah dengan Gereja Katolik th 1054 juga mengakui kitab ini. Jadi kitab ini bukan tambahan yg diadakan oleh Gereja katolik. Sebab secara logika kalau Gereja Katolik menambahi , pasti Gereja orthodok oriental dan orthodok timur (yang terpisah dari Roma) dan tidak tunduk pada Roma pasti tidak akan mengakuinya.Tapi dalam kanon mereka kitab ini secara resmi dan sah diakui. Masihkah kita sebagai umat katolik masih tidak mengerti? Jangan sampai ketidakmengertian kita digunakan / dimanfaatkan oleh propaganda negative bagi orang2 yang tidak bertanggungjawab agar kita meninggalkan Gereja yang didirikan Yesus 2000 th lalu diatas batu karang Petrus. Deo Gratias.
Sumber : www.facebook.com/groups/athanasius.karangpanas/