Merasul Lewat Doa
Oleh Fx Bagyo
Dalam kisah para santo dan santa, kita mengenal St. Monika dengan St. Agustinus. Dikisahkan bagaimana St. monika seorang katolik yang saleh (yang menikah dengan Patrisius penganut agama pagan) Patrisius dan ibunya, yakni mertua Monika, adalah orang yang kasar dan pemarah. Monika dengan sabar mendoakan suami dan mertuanya supaya mengubah perilakunya dan menjadi orang-orang Kristen yang taat. Hal itu terjadi dalam jangka waktu yang cukup lama sebelum doa Monika terkabul.
Ketika suaminya telah mengubah hidupnya, kini giliran salah satu anaknya, Agustinus, yang perlu melakukan perubahan.St. Monika begitu prihatin akan iman anaknya St. agustinus yang mengikuti agama manikean yang sangat kontroversial. Maka setiap saat dalam doanya, Dia selalu memohon agar anaknya bertobat dan menjadi katolik. St. Monika terus berdoa bagi Agustinus selama 17 tahun hingga akhirnya Agustinus mau mengubah hidupnya .Sampai akhirnya pada musim panas tahun 386, setelah membaca kitab Roma yang sangat memukaunya, Agustinus mengalami suatu krisis pribadi yang mendalam dan memutuskan untuk menjadi seorang Kristen. St. monikapun menghembuskan napasnya terakhir dalam damai di pangkuan Agustinus. Dan Diapun berkata :” Apalagi yang saya inginkan kecuali kamu bergabung dengan Gereja, dan Allah telah mengabulkanNya, maka biarlah aku ini berpulang dengan damai”.
(Seandainya setiap pribadi2 katolik terutama orang tua mempunyai semangat seperti St. Monika, saya yakin gereja akan dipompa dengan semangat pribadi2 yang bertobat)
Agustinus meninggalkan kariernya dalam retorika, melepaskan jabatannya sebagai seorang profesor di Milano, dan gagasannya untuk menikah (hal ini menyebabkan ibunya sangat terperanjat), dan mengabdikan dirinya sepenuhnya untuk melayani Allah dan praktik imamat, termasuk selibat.Dia akhirnya pada 396 ia diangkat menjadi pendamping uskup di Hippo (pembantu dengan hak untuk menggantikan apabila uskup yang menjabat meninggal dunia), dan tetap sebagai uskup di Hippo hingga kematiannya pada 430.
Tidak dapat dipungkiri orang2 pada keluarga kita atau sekitar kita banyak yang diam2 atau terang2anmeninggalkan Gereja katolik karena sesuatu. Adakalanya kita prihatin, adakalanya kita cuek. Sebagai saudara dalam satu tubuh mistik Kristus seharusnya kita tidak hanya pada taraf prihatin atau malah justru mendukung mereka terpisah dari kita, tetapi harusnya kita pada taraf seperti seorang bapa yang selalu mengharapkan anak bungsunya kembali. Salah satunya adalah dengan doa.Kekuatan doa saya yakin hampir semua dari kita mengamininya.Jaman sekarang berseru2 dijalan2 untuk memberitakan injil mungkin sudah tidak pada tempatnya, tetapi kita bisa tetap pada peran kita karena pembaptisan yaitu sebagai nabi(pewarta kabar gembira) terutama lewat doa yang tidak pernah bosan2nya.Pada setiap doa kita harusnya kita tidak lupa selalu mendoakan mereka yang meninggalkan Gereja agar timbul kerinduan dalam dirinya kembali kepada Gereja, agar mereka menjadi petrus2 baru dan juga bagi mereka yang sangat tidak menyukai Gereja katolik agar bergabung dengan kita, dan menjadi Paulus2 baru.
Kita dapat langsung menyebut namanya dalam doa-doa kita.
Nah bagi yang bergabung dengan kelompok doa seperti legio maria, kerahiman illahi, karismatik, KTM dll, hendaknya intense doa ini menjadi hal wajib yang harus didoakan baik bersama2 maupun berkelompok.
• Doa orang benar bila didoakan dengan sungguh-sungguh besar kuasanya.
• Doa seorang ibu ,begitu mewarnai perjalanan iman anak-anaknya.
• Doa adalah hal gratis yang hasilnya spektakuler.
Untuk mereka yang satu keluarga bila ada yang keluar atau belum bergabung dengan Gereja bisa ditambahi dengan puasa atau pantang. Kita puasa atau pantang dengan intesi pertobatannya. Kita bisa berpantang atau berpuasa, hari kelahiran pribadi yang kita doakan atau dengan berpuasa Rabu-Jumat untuk intense tersebut. Hal ini akan sangat utama jika dilakukan ibu dan bapak dari pribadi yang bersangkutan. Selamat berevangelisasi lewat doa dan Tuhan Memberkati. Syaloom alleikkem.