“Apabila kalian masuk rumah orang, berilah salam kepada mereka.”(10 Juli 2014)
Mat. 10:7-15
7 Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat. 8 Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan. Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma. 9 Janganlah kamu membawa emas atau perak atau tembaga dalam ikat pinggangmu. 10 Janganlah kamu membawa bekal dalam perjalanan, janganlah kamu membawa baju dua helai, kasut atau tongkat, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. 11 Apabila kamu masuk kota atau desa, carilah di situ seorang yang layak dan tinggallah padanya sampai kamu berangkat. 12 Apabila kamu masuk rumah orang, berilah salam kepada mereka. 13 Jika mereka layak menerimanya, salammu itu turun ke atasnya, jika tidak, salammu itu kembali kepadamu. 14 Dan apabila seorang tidak menerima kamu dan tidak mendengar perkataanmu, keluarlah dan tinggalkanlah rumah atau kota itu dan kebaskanlah debunya dari kakimu. 15 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya pada hari penghakiman tanah Sodom dan Gomora akan lebih ringan tanggungannya dari pada kota itu.”
Renungan
Memberi salam itu indah, menenteramkan. Kala berjumpa dengan orang dan kita memberi salam kita akan merasakan kelegaan. Kelegaan itu makin terasa kala sapaan itu ditanggapi secara positif. Sebaliknya kala sapaan kita tak tertanggapi maka kita pun akan merasa ciut. Walau demikian kita akan tetap merasa lega karena kita telah menyapa.
Yesus mengajak kita untuk selalu memberikan salam kepada mereka yang kita datangi (bdk. Mat 10:12). Salam yang disampaikan adalah salam damai sejahtera. Saya merasakan bahwa Yesus mengajak kita untuk berbagi kedamaian dan kesejahteraan dalam salam dan sapaan hidup kita. Yesus mengedepankan kedamaian dan kesejahteraan. Pilihan ini pun diwariskan pada para murid. Kehadiran mereka mesti sungguh menjadi pendamai dan pembawa kesejahteraan dalam seluruh hidupnya.
Kita telah menyelesaikan pemilihan presiden dan wakil presiden. Ada perbedaan penghitungan QC yang memberi tanda kemenangan yang berbeda di antara kedua pasangan. Dalam situasi seperti ini kita masih harus menunggu hasil penghitungan KPU sp tgl 22 Juli nanti. Semoga di masa menunggu dan saat keputusan nanti bangsa kita dilingkupi oleh semangat damai dan sejahtera dalam sapaan salam hariannya.
Doa
Tuhan jagailah bangsa kami agar selalu mengedepankan salam damai sejahtera. Walau suhu politik masih panas semoga kehadiran setiap pribadi sungguh mendatangkan ketenangan dan memberikan kesembuhan bagi semua yang terluka. Aku akan menghadirkan damai sejahtera dengan salam sapaanku. Amin. -nasp-
Sumber : www.doakatolik.com