Acara puncak HUT 50 tahun Karangpanas
Sejak tahun 1964, dengan nama resmi Pengurus Gereja Papa Miskin (PGPM) Hati Kudus Yesus Yang Maha Kudus di Karangpanas resmi menjadi sebuah Gereja Katolik (yang biasa dikenal dengan nama Gereja Karangpanas). Gereja ini diresmikan pertama kali oleh Mgr. Justinus Darmoyuwono pada tanggal 18 Agustus 1964. Pastor pertama yang melayani di gereja ini adalah Romo L. Moerabi, SJ.
Lebih lanjut, karena perkembangan umat yang semakin lama semakin banyak, Pengurus gereja beserta Romo Stephanus Heruyanto, Pr merencanakan dan membangun sebuah bangunan gereja yang lebih besar dari yang sebelumnya. Gereja ini sekarang lebih dikenal dengan sebutan Gereja St. Athanasius Agung Karangpanas. Gereja baru ini diresmikan oleh Mgr. Ignatius Suharyo. Akhir-akhir ini, Gereja Karangpanas telah memiliki 65 Lingkungan yang berada dalam 17 Wilayah.
Oleh karena itu pada tanggal 18 Agustus 2014, PGPM Hati Kudus Yesus Yang Maha Kudus di Karangpanas memperingati Hari Ulang Tahun Paroki ke 50 tahun. Seluruh umat dan Romo Paroki Karangpanas (Romo Dodit H. , Romo J.Iswahyudi dan Romo Tri H.) merayakan Ekaristi Syukur sebagai puncak acara peringatan HUT itu. Perayaan dipimpin oleh Mgr. Pujasumarta dengan romo-romo yang pernah berkarya di Paroki Karangpanas. Acara ini juga dihadiri oleh 4 Suster-Suster yang berasal dari Lingkungan-Lingkungan di Paroki ini, yaitu : Sr. Stefani AK, Sr. Yosefinia AK, Sr. Edita SPM dan Sr. Odilia OSF.
Acara Misa syukur diawalin dengan pataka sebanyak 18 buah yang terdiri dari 1 buah pataka paroki dan 17 buah pataka dari tiap lingkungan. Setelah itu, dilanjutkan dengan perarakan Uskup Agung Semarang beserta para Romo. Dalam misa kali ini, di arak pula sebuah patung Hati Kudus Yesus Yang Maha Kudus. Setelah misa selesai, dilanjutkan acara sesi photo bersama Romo-romo yang pernah berkarya di paroki karangpanas dengan Uskup Agung Semarang. Acara ditutup dengan acara pesta umat.
Proficiat PGPM Hati Kudus Yesus Yang Maha Kudus Karangpanas 🙂
Photo selengkapnya dapat dilihat di link berikut, Photo HUT 50 tahun
Article by Yosep Raharjo
Photo by Irawan Ardi