Layakkah Aku Dipercaya? (24 Agustus 2014)
Ada 2 kemungkinan ketika seseorang meninggalkan rumah. Pertama, ia membawa serta kunci rumah ke mana pun ia pergi atau kedua, menitipkannya kepada orang lain baik keluarga atau tetangga. Biasanya hanya orang tertentu, orang terdekat atau orang yg dipercayai saja yg akan diberikan kunci tsb. Memberikan kunci rumah berarti memercayakan seluruh isi rumah kepada orang yg diserahi kunci. Keselamatan dan keamanan isi rumah sepenuhnya dipercayakan kepada orang yg menerima kunci itu.
Tuhan Yesus dlm Injil hari ini menyerahkan kunci Kerajaan Surga kepada Petrus. Kepercayaan Yesus kepada Petrus amat luar biasa. Ia menyerahkan sepenuhnya Kerajaan Surga dalam tanggung jawab Petrus. Ketika menyerahkan kunci itu, Yesus sekaligus menyerahkan wewenang atau kuasa kepada Petrus bhw apa yg diikatnya di bumi akan terikat di surga. Kekuasaan Petrus yg diberikan Yesus berdasar dari kepercayaan Yesus kepadanya.
Yesus mengenal Petrus dan berbagai karakternya dengan sangat baik. Meskipun seorang yg temperamental dan spontan, namun Petrus juga mengenal dengan baik siapakah Yesus. Maka, Yesus tdk segan-segan memercayakan kunci Kerajaan Surga kepada Petrus. Pengakuan Petrus: “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!” menjadi jawaban kunci yg membuat Yesus memilih Petrus untuk memegang kunci Kerajaan Surga.*** dieditdari Café Rohani, Agt 2014
Kita renungkan:
1) Apakah aku ini orang yg sungguh layak/pantas dipercaya oleh istriku, suamiku, anak-anakku, orang tuaku, kerabatku, tetanggaku, teman-temanku, relasiku?
2) Bagaimana aku mengupayakan diri agar aku sungguh layak/pantas dipercaya oleh orang-orang di sekitarku?
3) Bagiku, siapakah Yesus itu dalam hidupku?