| |

“Mengapa kalian melakukan sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat?”(6 September 2014)

Screen Shot 2014-06-14 at 8.40.18 AMLukas (6:1-5)
Pada suatu hari Sabat, ketika Yesus berjalan di ladang gandum, murid-murid-Nya memetik bulir gandum dan memakannya, sementara mereka menggisarnya dengan tangannya. Tetapi beberapa orang Farisi berkata: “Mengapa kamu berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat?” Lalu Yesus menjawab mereka: “Tidakkah kamu baca apa yang dilakukan oleh Daud, ketika ia dan mereka yang mengikutinya lapar, bagaimana ia masuk ke dalam Rumah Allah dan mengambil roti sajian, lalu memakannya dan memberikannya kepada pengikut-pengikutnya, padahal roti itu tidak boleh dimakan kecuali oleh imam-imam?” Kata Yesus lagi kepada mereka: “Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan
Peraturan dibutuhkan untuk menata hidup manusia. Keinginan bebas kayak apapun selalu akan bertatapan dengan peraturan kala sesorang berada dalam suatu komunitas tertentu, bahkan di dalam komunitas orang-orang yang ingin kemerdekaan semerdeka-merdekanya.
Peraturan dibuat untuk menjamin keberlangsungan hidup bersama. Saya merasa “keberlangsungan hidup (bersama)” ini yang menjadi kunci hadirnya suatu peraturan.  Ketika hal tersebut menjadi kunci dari peraturan maka hiduplah elemen yang lebih penting daripada peraturan itu sendiri. Kala ada bahaya yang mengancam hidup, walau kalau diambil tindakan menggangu peraturan yang ada, setiap orang wajib mengutamakan hidup itu sendiri.
Dalam sikap seperti itu Yesus membela para murid. Tindakan mereka disepadankan dengan tindakan Daud mengambil roti di rumah ibadah. Tentu tindakan Daud ini melanggar peraturan. Namun Daud tetap melakukannya karena rasa laparnya. Ia pun mengajak para pengikutnya melakukan hal yang sama. Hidup tetap menjadi prioritas. Maka peraturan mengabdi hidup dan hidup adalah tuan dari peraturan.

Doa
Tuhan semoga aku berani membela kehidupan. Rasaku tanpa penyertaanmu. Tanpa Engkau aku tak mampu. Bersama Engkau aku merasa menjadi segalanya.
Aku akan setia pada peraturan yang membela kehidupan bersama. Amin.

Sumber : www.doakatolik.com

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *