| |

“Herodes, raja wilayah, mendengar segala yang terjadi itu dan iapun merasa cemas”(25 September 2014)

Screen Shot 2014-06-24 at 8.09.17 AMLukas (9:7-9)
Ketika Herodes, raja wilayah Galilea, mendengar segala sesuatu yang terjadi, ia merasa cemas, sebab ada orang yang mengatakan, bahwa Yohanes telah bangkit dari antara orang mati. Ada lagi yang mengatakan, bahwa Elia telah muncul kembali, dan ada pula yang mengatakan, bahwa seorang dari nabi-nabi zaman dahulu telah bangkit. Tetapi Herodes berkata, “Yohanes kan telah kupenggal kepalanya. Siapa gerangan Dia ini, yang kabarnya melakukan hal-hal besar itu?” Lalu ia berusaha untuk dapat bertemu dengan Yesus.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus

Renungan
Orang yang telah melakukan kejahatan, biasanya merasa cemas karena rasa bersalah dalam hatinya. Tinggal bagaimana orang menyikapinya. Kalau rasa cemas itu dibiarkan dan malah merasionalisasi kejahatan yang dilakukan serta mencari pembenaran diri, maka rasa cemas itu akan terpendam, namun tidak hilang. Setiap saat bisa muncul dan tidak akan membantu orang tersebut untuk mengkoreksi dan memperbaiki diri menuju pada pertobatan. Sebaliknya, bila rasa cemas itu disikapi secara positif, misalnya dengan keberanian untuk mengakui kesalahan dan kejahatan yang telah dilakukan lalu berusaha meminta maaf, kendati harus menanggung hukuman atau silih sebagai konsekuensi dari perbuatannya itu, maka rasa cemas akan benar-benar hilang. Sebab, orang itu telah diperdamaikan, baik dengan dirinya sendiri maupun dengan orang lain yang menjadi korban kejahatannya. Kalau dikaitkan dengan Sakramen rekonsiliasi, kita imani bahwa sakramen ini sungguh-sungguh memperdamaikan kita dengan Tuhan dan sesama, apalagi kalau kita ikuti dengan permintaan maaf kepada sesama dan usaha konkret untuk memperbaiki diri dan tidak mengulangi dosa, kejahatan dan kesalahan. Herodes gagal melakukannya. Bagaimana dengan kita? Dengan bantuan rahmat Allah, kita terus-menerus berusaha.

Doa
Tuhan, bantulah kami untuk mengolah secara positif rasa cemas yang seringkali kami alami manakala kami melakukan dosa dan kesalahan supaya mendorong kami pada pertobatan yang berhasil. Amin.

Sumber : www.doakatolik.com

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *