Lukas (11:27-28)
Pada suatu hari, ketika Yesus sedang berbicara kepada orang banyak, berserulah seorang wanita dari antara orang banyak itu, dan berkata kepada Yesus, “Berbahagialah ibu yang telah mengandung dan menyusui Engkau!” Tetapi Yesus bersabda, “Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan sabda Allah dan memeliharanya.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Salah satu kebahagiaan seorang ibu adalah pada saat ia dapat mengandung dan menyusui anaknya. Maka, banyak ibu yang sudah lama menikah tetapi tidak kunjung mengandung, sangat rindu dan melakukan berbagai macam upaya untuk bisa mengandung dan mempunyai anak. Pada saat mengandung, mereka pasti juga menyadari bahwa mereka akan menderita pada saat melahirkan. Namun, mereka tetap bahagia. Demikian pula, ibu-ibu yang ASInya tidak cukup atau tidak lancar pada saat menyusui. Mereka berupaya untuk minum jamu ini dan itu agar produksi ASInya cukup. Nah, itulah kebahagiaan para ibu. Apalagi kalau di kemudian hari, anaknya tersebut tumbuh dengan baik serta menjadi orang yang hebat. Rasanya, hal inilah yang membuat seorang perempuan dalam Injil hari ini berseru, “Berbahagialah ibu yang telah mengandung Engkau dan susu yang telah menyusui Engkau” setelah ia mendengarkan pengajaran Yesus dan menyaksikan karya-karya-Nya. Saya yakin, Yesus tidak menolak hal ini. Ia sangat menghargai dan menghormati Bunda Maria yang telah mengandung dan menyusui-Nya. Namun, pada waktu itu Yesus sedang mengajar. Maka, Ia menempatkan kebahagiaan dalam konteks pengajaran-Nya. Yang berbahagia bukan hanya Bunda Maria yang telah mengandung dan menyusui-Nya tetapi juga semua orang yang “mengandung” sabda Tuhan dalam hati dan budinya lalu mewujudkannya dalam tindakan sehari-hari.
Doa
Tuhan, bantulah kami untuk menjadi pendengar dan pelaksana sabda-Mu yang baik. Amin. -agawpr-
Sumber : www.doakatolik.com