“Firman telah menjadi manusia.”(31 Desember 2014)
Doa Pagi
Ya Bapa, hari ini sampailah kami di penghujung tahun 2014. Esok hari kami memulai tahun yang baru. Bantulah kami untuk mewujudkan niat-niat baik kami di tahun mendatang dan mengikis kecenderungan kami yang tidak teratur. Mampukan kami untuk hidup seturut firman-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Pada awal mula adalah Firman; Firman itu ada bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia, dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. Dalam Dia ada hidup, dan hidup itu adalah terang bagi manusia. Terang itu bercahaya di dalam kegelapan, tetapi kegelapan tidak menguasainya. Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes. Ia datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang itu, supaya oleh dia semua orang menjadi percaya. Ia sendiri bukan terang itu, tetapi ia harus memberi kesaksian tentang terang itu. Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang sedang datang ke dalam dunia. Terang itu telah ada di dalam dunia, dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya. Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. Tetapi semua orang yang menerima Dia diberi-Nya kuasa menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya, orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah. Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih dan kebenaran. Tentang Dia Yohanes memberi kesaksian dan berseru, “Inilah Dia yang kumaksudkan ketika aku berkata: Sesudah aku akan datang Dia yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku.” Karena dari kepunahan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus. Tidak seorang pun pernah melihat Allah, tetapi Anak Tunggal Allah yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
Yohanes dalam memaparkan tentang Yesus sangat berbeda dengan penginjil Lukas. Yohanes tidak memaparkan biografi Yesus secara kronologis. Ia lebih senang memaparkan kehidupan Yesus secara tematis.
Yohanes memperkenalkan Yesus sebagai Terang. ”Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang sedang datang ke dalam dunia.” Tidak ada seorang pun dapat bertahan hidup tanpa terang. Terang adalah segala-galanya. Terang memungkinkan terjadinya fotosintesis. Terang memberikan kehangatan kepada kita. Melalui terang terjadilah pertumbuhan. Dengan terang terjadilah banyak hal di muka bumi ini. Tiada kehidupan terlepas dari terang. Seperti halnya kita, tidak akan pernah hidup mencapai kepenuhan tanpa Terang Sejati, yaitu Kristus. Namun, dalam kenyataan, kita lebih menyukai kegelapan. Dalam kegelapan, kita bersikap, bertutur kata, dan bertindak tidak sesuai dengan identitas kita sebagai anak-anak terang. Marilah kita mengarahkan diri kita kepada Sang Terang Sejati, yaitu Yesus Kristus. Dengan demikian, kita pantas disebut sebagai pengikut Kristus.
Jangan lupa esok hari 1 Januari rayakan Perayaan Ekaristi Hari Raya Santa Perawan Maria Bunda Allah. (Hari Raya Wajib Gereja)