“Orang-orang mengatakan Yesus tidak waras lagi.”(24 Januari 2015)
Sekali peristiwa Yesus bersama murid-murid-Nya masuk ke sebuah rumah. Maka datanglah orang banyak berkerumun pula, sehingga makan pun mereka tidak dapat. Waktu kaum keluarga-Nya mendengar hal itu, mereka datang hendak mengambil Dia, sebab kata mereka, “Ia tidak waras lagi.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
Yesus diisukan tidak waras. Tampaknya, “keluarga-Nya” percaya, oleh karena itu mereka datang mau mengambil Dia. Kejamnya si pembuat isu. Allah dianggap tidak waras. Kalau sudah demikian, siapa yang tidak waras? Maka Yesus mengetahui hati dan pikiran manusia. Dalam bahasa kita “wis sing waras ngalah” (sudahlah, yang tidak gila mengalah). Tidak perlu tersinggung atau sakit hati. Hinaan itu masih belum apa-apa. Meski banyak berbagai rintangan dan gangguan, karya keselamatan tetap setia dijalankan. Seperti teladan St. Fransiskus dari Sales, menjadi orang kudus itu harus berani dianggap seperti orang gila.
Ya Allah, demi keselamatan jiwa-jiwa, Engkau menghendaki Santo Fransiskus, Uskup menjadi segala-galanya bagi semua orang. Kami mohon, agar dengan mengikuti teladannya, kami selalu menunjukkan kelembutan cinta-Mu dalam pelayanan kepada sesama saudara. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.