| |

“Tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan”(29 Januari 2015)

Screen Shot 2014-06-14 at 8.40.18 AMMarkus (4:21-25)
Pada suatu hari Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Orang memasang pelita bukan supaya ditempatkan di bawah gantang atau di bawah tempat tidur, melainkan supaya ditaruh di atas kaki dian. Sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tidak ada suatu rahasia yang tidak akan tersingkap. Barangsiapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!” Lalu Yesus berkata lagi, “Camkanlah apa yang kamu dengar! Ukuran yang kamu pakai untuk mengukur akan dikenakan pula padamu; dan malah akan ditambah lagi! Karena siapa yang mempunyai, akan diberi lagi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, apa pun juga yang ada padanya akan diambil.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
Renungan
Pelita berfungsi untuk menghalau kegelapan sehingga kita bisa melihat dengan baik. Dalam diri kita, pelita itu merupakan anugerah Tuhan yang berupa kemampuan internal atau kepekaan yang ada dalam diri kita untuk mampu melihat, mengenal dan memahami dengan baik. Bisa juga kita sebut dengan pelita hati dan akal budi. Melalui pelita hati dan akal budi tersebut tersebut, kita mampu untuk semakin mengenal Tuhan, diri sendiri, sesama, alam semesta, dll. Tentu, setiap saat kita harus mengasahnya supaya semakin peka, seperti halnya kita harus selalu menambahkan minyak pada pelita agar tetap dapat menyala dengan terang. Maka, marilah kita terus-menerus mengasah kepekaan pelita hati dan akal budi kita agar kita semakin mengenal Tuhan, diri sendiri dan sesama yang hidup bersama dengan kita. Dengan pengenalan yang semakin baik, maka kita pun juga akan dapat menempatkan diri dalam relasi yang tepat atau dengan kata lain memberikan diri sesuai dengan ukuran yang pas.
Doa
Tuhan, berilah kami rahmat-Mu agar pelita hati dan akal budi kami semakin peka untuk mengenal Engkau, diri kami sendiri dan sesama. Amin.
Sumber : www.doakatolik.com

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *