“Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat.”(21 Februari 2015)
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
Dari tulisan-tulisan St. Agustinus tentang dosa asal dapat disimpulkan bahwa alasan dari kedatangan Yesus di dunia (inkarnasi) adalah untuk menebus manusia yang berdosa. Redemptionis incarnatio causa est. Yesus sendiri memang telah menegaskan hal ini: “Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Mrk 10,45). Namun, untuk sungguh-sungguh mengalami penebusan-Nya, dari pihak kita dibutuhkan keterbukaan hati untuk menerima-Nya dan kemudian mengikuti-Nya, serperti yang dilakukan Lewi dalam Injil. Ia tidak hanya mengikuti Yesus tetapi juga menerima Yesus di rumahnya dan mengadakan perjamuan bagi-Nya (Luk 5,28-29). Selanjutnya, untuk bisa mengikuti-Nya dengan semakin pantas, dibutuhkan pula usaha terus-menerus untuk bertobat. Bagimana pertobatan konkret itu dapat kita lakukan? Bacalah dan renungkan bacaan I dari Yesaya 58,9-14 kemudian hayatilah. Saya rasa ini bisa menjadi bentuk konkret pertobatan kita di masa prapaskah ini.
Tuhan, berilah kami rahmat-Mu untuk bertobat. Amin.
Tidak lagi mengenakan kuk kepada sesama (tidak membebani orang lain dan lepas tanggungjawab),
Tidak lagi menunjuk-nunjuk orang dengan jari dan memfitnah (pantang menuduh dan ngrasani/ngegosip),
Menyerahkan kepada orang lapar apa yang kauinginkan sendiri (berderma),
Memuaskan hati orang yang tertindas (menghibur, meningankan beban orang lain),
Menghayati hari kudus Tuhan (beribadah)