| |

“Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya.”(24 Februari 2015)

Matius (6:7-15)

“Yesus mengajar murid-murid-Nya berdoa.”
Dalam khotbah di bukit Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Dalam doamu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doa mereka dikabulkan. Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya Karena itu berdoalah begini, “Bapa kami yang di surga, dikuduskanlah nama-Mu. Datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga. Berilah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya, dan ampunilah kami atas kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. Amin.” Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di surga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
Renungan
Origenes, salah satu Bapa Gereja yang hidup antara tahun 183-254, menuliskan pengalaman rohaninya tentang doa (de Oratione), yang isinya selain berbicara tentang Doa Bapa Kami juga tentang doa secara umum. Beberapa butir penting dan menarik antara lain: doa harus disertai keyakinan iman bahwa segala sesuatu yang tidak mungkin secara manusiawi, menjadi mungkin karena rahmat Tuhan. Tuhan tahu semua apa yang kita butuhkan, maka doa bukan pertama-tama untuk memohon tetapi untuk menyatukan hidup kita dengan Tuhan. Doa mengakat jiwa kita kepada Tuhan dan menguduskannya sehingga jiwa kita juga dikuatkan untuk menghadapi pencobaan dan melawan kejahatan. Oleh karena itu, doa hendaknya selalu mewarnai dan menyertai setiap hari-hari kita. Meskipun pengabulan doa sepenuhnya tergantung pada Tuhan, namun hendaknya kita memiliki disposisi yang baik untuk berdoa, yaitu: sikap dan suasana batin yang baik, kesungguhan dalam usaha melawan dosa, berdamai dengan sesama dan usaha terus-menerus untuk membebaskan diri dari hal-hal yang mengganggu pikiran kita.
Doa
Tuhan, ajarilah kami dan berilah kami rahmat-Mu agar kami dapat berdoa dengan baik. Amin
Sumber : www.doakatolik.com

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *