| |

Berbuat Lebih

APAKAH anda di rumah mempunyai cermin? Saya yakin setiap orang mempunyai cermin. Fungsi dari cermin adalah untuk melihat diri. Apakah pakaian saya sudah rapih atau belum? Apakah rambut saya sudah tertata rapih atau belum. Intinya, cermin untuk melihat diri sendiri. Bahkan ada orang bercermin berjam-jam untuk menampilkan hasil yang maksimal.

Jika fungsi cermin untuk melihat diri secara fisik, refleksi menjadi cermin untuk melihat kehidupanku. Refleksi tidak hanya bercermin secara fisik, tetapi juga bercermin cara adanya hidup saya.

Sabda Tuhan hari ini, Yesus mengajarkan kita untuk bercermin atau instropeksi diri. Sebelum kita melakukan sesuatu kepada seseorang, apakah kita sudah melakukan untuk diri sendiri.

“Hendaklah kamu murah hati, seperti Bapa yang murah hati. Jangan kamu menghakimi, agar tidak dihakimi. Ampunilah orang yang bersalah, maka kita pun diampuni. Berilah maka kamu akan diberi”.

Sabda Tuhan ini mengandung unsur timbal balik antara alam dan sesama dengan diri kita. Apa yang kita buat kepada sesama juga terkena dengan diri kita sendiri. Oleh karena itu, kita tidak usah buru-buru menjatuhkan pilihan untuk menghakimi, tidak memaafkan, tidak memberi. Sebab, kita akan terkena perilaku itu dari orang lain kepada kita.

Di dunia ini tidak ada yang tulus. Semua aktifitas manusia bersifat “do ut des”, artinya segala sesuatu mendapat penilaian dan timbal balik dari kita dan orang lain. Hanya Yesus yang melakukan segala sesuatu dengan Tulus. Sedangkan kita masih do ut des.

Saat menulis renungan ini, saya didatangi tukang yang sedang bekerja di pastoran. Dia meminjam uang Rp. 10.000 untuk membeli bensin. Saya tidak berpikir panjang. Saya memberi Rp. 20.000. Orang itu merasa senang sekali karena saya memberikannya lebih. Saya merasa uang Rp. 20.000 itu sangat berarti untuk orang itu. Saya bersyukur dan senang bisa memberi. Sebab saya pernah dibantu oleh banyak orang tidak hanya Rp. 20.000, tetapi jutaan rupiah saat merenovasi stasi yang mau roboh.

Sabda Tuhan sungguh memberi jawaban atas perbuatan kita sehari-hari. Jika kita baik kepada orang lain dan alam, alam dan orang lain pun memberikan aura baik kepada kita. Mari kita semakin instropeksi diri atas segala prilaku kita. Kita percaya alam memberikan pengaruh baik selama kita sungguh berbuat baik. Jangan takut untuk memberi meski kita kekurangan.

Jangan takut memaafkaan meski sulit. Jangan takut bermurah hati meski dunia itu jahat. Yesus telah memberi keteladanan hidup yang baik. Semoga, kita pun tidak takut untuk berbuat lebih dan semakin instropeksi diri.

feel free untuk berbuat lebih.

Sumber : www.sesawi.net

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *