Jesus Kristus, Batu Penjuru Keselamatan
Jumat Pertama, 06 Maret 2015
Pekan Prapaskah II,
Kejadian 37:3-4,12-13,17-28; Mazmur 105:16-20,21; Mateus 21:33-43, 45-46
… Batu yang dibung oleh tukang bangunan telah menjadi bantu penjuru. Hal itu terjadi dari piak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita…
DALAM bacaan pertama kita baca pengalaman Yusuf anak Yakub. Ia mengalami kekerasan dan penolakan dari saudara-saudaranya dan dijual menjadi budak di Mesir. Pengkhianatan dan penderitaan yang dialami telah menjadi jalan keselamatan dan perdamaian bagi saudara-saudaranya.
Di kemudian hari, ia mengampuni dan berkata,”Jangan takut, sebab aku inikah pengganti Allah? Memang kamu telah merekarekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah merekarekannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar” (Kejadian 50:19-20).
Yusuf seakan menggambarkan figur Yesus yang juga dikhianati oleh salah satu murid-Nya sendiri dan dihukum mati di salib demi keselamatan kita. Yesus datang untuk mendamaikan kita dengan Allah. Dalam pemahaman ini, Yesus memberikan kepada kita perumpamaan mengenai batu yang dibuang oleh tukang bangunan, dan menjadi batu sendiri di kebun anggur Kerajaan-Nya.
Perumpamaan ini masih berlaku bagi kita kini. Kasih Allah dinyatakan dalam kesabaran dan kadilan kepada kita yang sering menolak-Nya. Tak hanya sekali, melainkan berkali-kali Allah selalu siap mengampuni kita. Dalam Yesus Kristus kebenaran itu menjadi nyata. Dialah batu yang dibuang oleh tukang bangunan namun telah menjadi batu sendi keselamatan dunia.
Dalam Adorasi Ekaristi Abadi, kita menyembah Yesus Kristus, Sang Batu Sendi keselamatan itu. Ia ditolak dan dibunuh namun membawa keselamatan berkat wafat dan kebangkitan-Nya bagi kita dalam kemuliaan dan kenaikan-Nya ke surga. Mari kita melayani dia dengan pengharapan penuh sukacita dan keyakinan iman dalam kemenangan dan anugerah kehidupan yang melimpah bagi kita.
Tuhan Yesus Kristus, terima kasih atas semua anugerah yang Kau berikan kepada kami. Terima kasih atas luka dan derita yang Kau tanggung demi keselamatan kami. Engkaulah penyelamat yang berbelas kasih, kini dan selamanya. Amin.
Sumber : www.sesawi.net