| |

Sabda Hidup: Rabu, 15 April 2015

Hari biasa Pekan II Paskah
warna liturgi Putih

Bacaan: Kis. 5:17-26; Mzm. 34:2-3,4-5,6-7,8-9; Yoh. 3:16-21

BcO Why. 2:12-29

Bacaan Injil Yoh. 3:16-21.
16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. 17 Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.

18 Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah. 19 Dan inilah hukuman itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan dari pada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat.

20 Sebab barangsiapa berbuat jahat, membenci terang dan tidak datang kepada terang itu, supaya perbuatan-perbuatannya yang jahat itu tidak nampak; 21 tetapi barangsiapa melakukan yang benar, ia datang kepada terang, supaya menjadi nyata, bahwa perbuatan-perbuatannya dilakukan dalam Allah.”

Renungan:
Beberapa waktu yang lalu ada seorang anggota legislatif yang tertangkap tangan sedang melakukan transaksi suap menyuap. Kejadian ini bukan yang pertama. Ada bebarapa kali kasus seperti itu terjadi. Dengan kasus ini terbayang dalam diriku bahwa sang gelap itu hadir di tempat terang. Maka ia pun tertangkap.

Saya percaya masih banyak kegelapan seperti itu terjadi. Mereka masih dalam kondisi aman. Mereka tidak membawa kegelapan itu dalam terang dan masih berkudung dalam kegelapan.

Dunia kita masih dihidupi oleh banyak kuasa kegelapan yang menggelapkan cahaya terang. Apakah ini hukuman karena ketidakpercayaan padaNya? Namun banyak yang hidup dalam gelap itu bertutur dan bertingkah sebagai pribadi yang soleh. Dunia terang menjadi payung sikap jahatnya. Makin hari sang jahat makin pinter menggunakan segala potensi untuk melakukan kejahatannya. Namun kita percaya terang akan mbembuka keberadaan si gelap.

Kontemplasi: Bayangkan sebuah cahaya bersinar menyinari lingkungan sekitarmu. Semua yang berada dalam wilayah terang itu terlihat jelas. Temukan titik kegelapan si jahat.

Refleksi: Mengapa banyak orang menyukai hidup dalam kegelapan si jahat?

Doa: Tuhan semoga cahayaMu bersinar kuat dan menangkap aneka macam kegelapan si jahat. Amin.

Perutusan: Aku akan terus berada dalam cahaya terangNya.

Sumber : www.sesawi.net

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *