“Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berdukacita selama mempelai itu bersama mereka?”(04 Juli 2015)
Sekali peristiwa datanglah murid-murid Yohanes kepada Yesus dan bertanya, “Kami dan orang Farisi berpuasa, tetapi mengapa murid-murid-Mu tidak?” Jawab Yesus kepada mereka, “Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berdukacita selama mempelai itu bersama mereka? Tetapi akan tiba waktunya mempelai itu diambil dari mereka, dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa. Tak seorang pun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang tua, karena jika demikian, kain penambal itu akan mencabik baju itu, lalu makin besarlah koyaknya. Begitu pula anggur yang baru tidak diisikan ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian kantong itu akan koyak sehingga anggur itu terbuang dan kantong itu pun hancur. Tetapi anggur yang baru disimpan orang dalam kantong yang baru, dan dengan demikian, terpeliharalah kedua-duanya.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Siapakah yang tidak mendukung dan menghormati orang yang berpuasa? Yesus pun tidak menghilangkan ritual ini. Tetapi Dia memberi makna baru pada puasa. Para pengikut-Nya baru berpuasa bila Pengantin telah diambil. Pengantin telah diambil dan kini kita sedang menantikan kedatangan-Nya dengan penuh harapan. Inilah masa kita berpuasa, masa kita rindu berjumpa dengan-Nya. Bila kita telah berjumpa dan berpesta bersama Dia untuk selamanya, selesailah puasa kita.
Allah Bapa kami sumber pembaruan, smeoga melalui Roh Kudus, kami Kaucipta baru menjadi ahli waris perjanjian yang dijamin oleh Yesus Kristus, Putra-Mu. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.