“Hal Kerajaan Sorga itu seumpama ragi yang diambil seorang perempuan dan diadukkan ke dalam tepung terigu tiga sukat sampai khamir seluruhnya.” (Senin, 27 Juli 2015)
Sekali peristiwa Yesus membentangkan perumpamaan ini, “Hal Kerajaan Surga itu seumpama biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang di ladangnya. Memang biji itu yang paling kecil di antara segala jenis benih, tetapi apabila sudah tumbuh, sesawi itu lebih besar daripada sayuran lain, bahkan menjadi pohon, sehingga burung-burung di udara datang bersarang di cabang-cabangnya.” Dan Yesus menceritakan perumpamaan lain lagi, “Hal Kerajaan Surga itu seumpama ragi yang diambil seorang wanita dan diadukkan ke dalam tepung terigu tiga sukat, sampai seluruhnya beragi.” Semuanya itu disampaikan Yesus kepada orang banyak dalam perumpamaan, dan Ia tidak menyampaikan apa pun kepada mereka kecuali dengan perumpamaan. Dengan demikian digenapilah sabda nabi, “Aku mau membuka mulut-Ku mengatakan perumpamaan. Aku mau mengucapkan hal yang tersembunyi sejak dunia dijadikan.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Dalam perumpamaan Injil hari ini digambarkan perkembangan Kerajaan Surga. Pertama, digambarkan sebagai biji sesawi yang memang kecil, tetapi kalau sudah mulai tumbuh, pelan-pelan menjadi besar dan bahkan menjadi pohon di mana burung dapat bersarang di atasnya. Demikian juga firman Allah atau iman akan Tuhan yang ada dalam diri seseorang awalnya hanya kecil, tetapi bila dipupuk terus lama-kelamaan menjadi besar dan menghasilkan buah kebaikan yang dirasakan banyak orang.
Perkembangan Kerajaan Surga juga seperti ragi, yang tidak kentara, yang diadukkan pada tepung terigu. Lalu semuanya diragikan dan akhirnya berkembang menjadi roti yang besar dan enak. Ragi yang kecil, tetapi dapat menyebabkan dan menghasilkan roti yang begitu besar dan enak. Iman dan kebaikan kita bagaikan ragi, yang pelan-pelan dapat mempengaruhi orang lain menjadi lebih baik dan merasakan manfaat dari bantuan kita.
Apakah kita semua sungguh mengalami perkembangan iman seperti itu? Semoga kita sungguh menjadi ragi masyarakat dan kebaikan kita terus bertumbuh seperti biji sesawi itu yang dapat dirasakan oleh orang sekitar kita.
Allah Bapa Mahakuasa dan Kekal, semoga benih sabda-Mu menghasilkan buah: semoga kami Kauberi iman, sehingga mengakui bahwa Engkaulah Allah kami Yang Maha Esa yang senantiasa Ia mendampingi kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.