“Jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga.”(01 Oktober 2015)
Matius (18:1-5)
“Jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga.”
Sekali peristiwa datanglah murid-murid kepada Yesus dan bertanya, “Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Surga?” maka Yesus memanggil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka, lalu berkata, “Aku berkata kepadamu: Sungguh, jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga. Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Surga. Barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
”Ah, anak kecil, memangnya kamu bisa apa?” Anak kecil sering dianggap tidak tahu apa-apa dan tidak bisa buat apa-apa juga. Hidup dan kehidupan anak kecil jarang dijadikan panutan dan referensi.
Yesaya melukiskan hubungan Yahweh dengan Israel bagai hubungan seorang ibu dan anaknya. Israel, anak kecil itu, menikmati kebahagiaan dan kesejahteraan hidup dari rangkulan, pangkuan dan gendongan sang ibu, Yahweh. Yesus juga mengajarkan dan meminta para murid-Nya untuk belajar hidup dan menimba inspirasi dari anak kecil, bahkan menjadi serupa dengan anak kecil. Karena anak kecil bersikap tulus, polos, dan pasrah dalam pelukan ibunya. Yesus menghendaki agar di hadapan Allah, sang Bapa, kita percaya akan kebaikan hati sang Bapa dan mau memasrahkan diri sepenuh-penuhnya ke dalam penyelenggaraan-Nya.
Mari belajar dari Santa Teresia dari Kanak-kanak Yesus, orang kudus yang menjadi inspirasi dan model iman dan kepercayaan kepada Allah dengan menempuh ‘jalan kecil’ yakni bersikap bagaikan seorang anak di hadapan Bapa, dan dengan setia mau melakukan hal-hal kecil dan sederhana sebagai perwujudan iman akan Allah.
Doa
Allah, Bapa kami, Engkau membuka Kerajaan-Mu bagi orang kecil dan rendah hati. Semoga dengan tabah kami menempuh jalan kecil Santa Teresia, dan semoga berkat doanya kemuliaan-Mu yang abadi Kaunyatakan kepada kami. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
Sumber : www.renunganpagi.blogspot.co.id