Sabda Hidup: Senin, 14 Desember 2015
Peringatan Wajib St. Yohanes dr Salib
warna liturgi Putih
Bacaan
Bil. 24:2-7,15-17a; Mzm. 25:4bc-5ab,6-7bc,8-9; Mat. 21:23-27. BcO Yes. 30:18-26
Bacaan Injil: Mat. 21:23-27.
23 Lalu Yesus masuk ke Bait Allah, dan ketika Ia mengajar di situ, datanglah imam-imam kepala serta tua-tua bangsa Yahudi kepada-Nya, dan bertanya: “Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu? Dan siapakah yang memberikan kuasa itu kepada-Mu?” 24 Jawab Yesus kepada mereka: “Aku juga akan mengajukan satu pertanyaan kepadamu dan jikalau kamu memberi jawabnya kepada-Ku, Aku akan mengatakan juga kepadamu dengan kuasa manakah Aku melakukan hal-hal itu. 25 Dari manakah baptisan Yohanes? Dari sorga atau dari manusia?” Mereka memperbincangkannya di antara mereka, dan berkata: “Jikalau kita katakan: Dari sorga, Ia akan berkata kepada kita: Kalau begitu, mengapakah kamu tidak percaya kepadanya? 26 Tetapi jikalau kita katakan: Dari manusia, kita takut kepada orang banyak, sebab semua orang menganggap Yohanes ini nabi.” 27 Lalu mereka menjawab Yesus: “Kami tidak tahu.” Dan Yesuspun berkata kepada mereka: “Jika demikian, Aku juga tidak mengatakan kepadamu dengan kuasa manakah Aku melakukan hal-hal itu.”
Renungan:
KETIKA Yesus ditanya dari kuasa mana Dia mengajar, Yesus tidak segera menjawab. Ia mau menjawab kalau yang bertanya mau menjawab pertanyaannya. Namun ternyata mereka tidak mau menjawab. Maka Yesus pun tidak menjawab pertanyaan mereka.
Kadang ada kecenderungan ingin mengetahui banyak dari orang lain tapi tidak mau membuka dirinya. Ketika menghadapi orang seperti itu kita sering jengah. Tidak jarang kata kepo pun kita timpakan kepadanya.
Dalam kehidupan sehari-hari dibutuhkan kerelaan untuk saling terbuka. Ketika kita bertanya kita pun siap untuk ditanya. Ketika kita menginginkan jawaban maka kita pun perlu menjawab pertanyaan yang diajukan kepada kita. Dinamika itu akan membuat komunikasi menjadi semakin hidup dan mengembangkan setiap pribadi yang terlibat.
Kontemplasi:
Pejamkan matamu sejenak. Bayangkan dirimu sedang berhadapan dengan seseorang. Anda pun bertanya jawab dengannya.
Refleksi:
Tulislah pengalamanmu dalam bertanya jawab dengan sesamamu.
Doa:
Tuhan semoga aku bersikap adil dalam bertanya jawab dengan sesamaku. Amin.
Perutusan:
Aku akan mengembangkan komunikasi yang berimbang. -nasp-
Sumber : www.sesawi.net