Bapa Surgawi Terbaik Maha Rahim bagi Kita
Sabtu, 27 Februari 2016
Pekan Prapaskah II
Mi 7:14-15.18-20; Mzm 103:1-2.3-4.9-10.11-12; Luk 15:1-3.11-32
Yesus bersabda, “Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihat dia, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayah itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia.”
DALAM Injil hari ini, kita tidak hanya membaca tentang anak yang hilang, juga bukan tentang anak sulung yang marah, melainkan tentang seorang bapa terbaik yang maha rahim. Dan Ia adalah Allah, Bapa Surgawi kita.
Allah Bapa Surgawi sedemikian mengasihi kita putri-putra-Nya, mengorbankan Diri-Nya bagi kita, dan penuh pengharapan bangga pada kita. Allah sungguh menghendaki kita bahagia dan mengupayakan yang terbaik bagi kita.
Di atas segalanya, Allah Bapa Surgawi menghendaki kita menjawab kasih-Nya bagi kita dengan kemurahan yang sama, pemberian diri yang sama. Bapa sedemikian penuh kerahiman bagi kita. Kerahiman-Na adalah kasih-Nya yang tertuju kepada kita masing-masing. Bapa menghendaki kesejahteraan kita. Bapa selalu ingin melihat kita bahagia, penuh sukacita dan damai.
Dalam Adorasi Ekaristi Abadi sementara kita menyembah Yesus Kristus, kita belajar untuk pulang kepada Allah Bapa sekarang. Bapa ada bersama kita di sana, kini, dan menunggu kita dan mencurahkan rahmat kerahiman-Nya.
Tuhan Yesus Kristus, Engkaulah wajah kerahiman Bapa Surgawi bagi kami. Engkau sangat rindu agar kami menjawab kasih-Mu, sama seperti Bapa menantikan kembalinya si anak hilang. Ampunilah kami karena kurang mengasihi-M. Kini kami ingin menolak dosa sekali lagi dan kembali pada-Mu, mengandalkan kerahiman dan pengampunan-Mu selama-lamanya. Amin.
Sumber : www.sesawi.net