Similar Posts
“IMAN : Hal dasar yang dibutuhkan”
IMAN, …. Iman adalah penerang dalam hidup, apalagi di tengah kegelapan yang menerpa dunia akibat dari kesempitan diri dan dorongan cinta serta kepentingan diri yang semakin menguat. memang sejak dari Deus Caritas est,

“Sesawi itu lebih besar dari pada sayuran yang lain, bahkan menjadi pohon, sehingga burung-burung di udara datang bersarang pada cabang-cabangnya.”(28 Juli 2014)
Matius (13:31-35) Sekali peristiwa Yesus membentangkan perumpamaan ini, “Hal Kerajaan Surga itu seumpama biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang di ladangnya. Memang biji itu yang paling kecil di antara segala jenis benih, tetapi apabila sudah tumbuh, sesawi itu lebih besar daripada sayuran lain, bahkan menjadi pohon, sehingga burung-burung di udara datang bersarang di cabang-cabangnya.”…
Puncta Minggu, 12 Januari 2020
“Buah keheningan adalah doa. Buah doa adalah iman. Buah iman adalah cinta. Buah cinta adalah pelayanan. Buah pelayanan adalah damai” <Santa Teresa dari Kalkuta> 🍓 Selamat berhari Minggu dengan penuh kegembiraan bersama Keluarga terkasih ❣ Berkah Dalem ✝
Puncta Sabtu, 15 Februari 2020
“Lalu Ia menyuruh orang banyak itu duduk di tanah. Sesudah itu Ia mengambil ketujuh roti itu, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada murid-muridNya untuk dibagi-bagikan, dan mereka memberikannya kepada orang banyak.” (Mrk 8:1-10) Selama ada usaha dan perjuangan pasti Tuhan akan memberikan 🛣 jalan yang membahagiakan. Bersyukur adalah sikap rohani 🙏 berikutnya yang mesti dilakukan….

Yesus Tak Pernah Meninggalkan Kita Sendirian
Rabu, 6 Januari 2016 Sesudah Epifani 1Yoh 4:11-18; Mzm 72:1-12,10-11,12-13; Mrk 6:45-52 Segera Yesus berkata kepada mereka, “Tenanglah! Aku ini, jangan takut!” INJIL hari ini menyampaikan kepada kita bahwa sesudah Yesus membuat mujizat penggandaan lima roti dan dua ikan, Ia meninggalkan para murid sendirian. Yesus pergi ke tempat yang sunyi untuk berdoa sendirian. Pada saat…

“Rambut kepalamu terhitung semuanya.” (16 Oktober 2015)
Lukas (12:1-7) “Rambut kepalamu terhitung semuanya.” Sekali peristiwa, berkerumunlah beribu-ribu orang, sehingga mereka berdesak-desakan. Yesus lalu mulai mengajar pertama-tama kepada murid-murid-Nya, kata-Nya, “Waspadalah terhadap ragi, yaitu kemunafikan kaum Farisi. Tiada sesuatu pun yang tertutup yang takkan dibuka, dan tiada sesuatu pun yang tersembunyi yang takkan diketahui. Karena itu apa yang kalian katakan dalam gelap akan…