| |

Sabda Hidup: Selasa, 17 Mei 2016

Hari Biasa

warna liturgi Hijau

Bacaan

Yak. 4:1-10; Mzm. 55:7-8,9-10a,10b-11a,10b-11a,23; Mrk. 9:30-37. BcO 2Kor. 2:12-3:6

Bacaan Injil: Mrk. 9:30-37.

30 Yesus dan murid-murid-Nya berangkat dari situ dan melewati Galilea, dan Yesus tidak mau hal itu diketahui orang; 31 sebab Ia sedang mengajar murid-murid-Nya. Ia berkata kepada mereka: “Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia, dan mereka akan membunuh Dia, dan tiga hari sesudah Ia dibunuh Ia akan bangkit.” 32 Mereka tidak mengerti perkataan itu, namun segan menanyakannya kepada-Nya. 33 Kemudian tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Kapernaum. Ketika Yesus sudah di rumah, Ia bertanya kepada murid-murid-Nya: “Apa yang kamu perbincangkan tadi di tengah jalan?” 34 Tetapi mereka diam, sebab di tengah jalan tadi mereka mempertengkarkan siapa yang terbesar di antara mereka. 35 Lalu Yesus duduk dan memanggil kedua belas murid itu. Kata-Nya kepada mereka: “Jika seseorang ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya dan pelayan dari semuanya.” 36 Maka Yesus mengambil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka, kemudian Ia memeluk anak itu dan berkata kepada mereka: 37 “Barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku. Dan barangsiapa menyambut Aku, bukan Aku yang disambutnya, tetapi Dia yang mengutus Aku.”

Renungan:

KADANG kita harus melewati jalan lain untuk menghindari sesuatu. Seorang penting kadang harus melewati pintu lain, bukan pintu utama, untuk menghindari cegatan orang. Hal seperti itu mungkin pernah kita lakukan.

Yesus pun melakukannya. “Yesus dan murid-murid-Nya berangkat dari situ dan melewati Galilea, dan Yesus tidak mau hal itu diketahui orang; sebab Ia sedang mengajar murid-murid-Nya” (Mrk 9:30-31). Ia menghindari banyak orang supaya mempunyai kesempatan untuk mengajar para muridNya.

Ketika ada sesuatu yang penting yang mesti kita lakukan rasanya boleh saja kita menghindari yang tidak penting terlebih dahulu. Memang kadang tidak mudah atau sungkan untuk menghindar atau menolak. Namun kala ada sesuatu yang penting untuk kita lakukan tidak ada salahnya sekali-sekali menghindar dan menolak.

Kontemplasi:

Bayangkan kisah dalam Injil Mrk. 9:30-32. Bandingkan dengan pengalamanmu.

Refleksi:

Bagaimana memilah suatu peristiwa penting dan kurang penting?

Doa:

Tuhan maafkanlah aku kala sesekali aku menghindar dari sesuatu karena ada hal yang lebih penting yang mesti kulakukan. Namun setelah yang penting terlaksana aku tidak akan mengabaikan yang kurang penting itu. Amin.

Perutusan:

Aku akan membuat skala prioritas dalam hidupku. -nasp-

Sumber : www.sesawi.net

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *