Mengasihi Allah dan Sesama dalam Hati Kudus Yesus
Kamis, 2 Juni 2016
Pekan Biasa IX
2Tim 2:8-15; Mzm 25:4bc-5ab.8-9.10.14; Mrk 12:28b-34
Yesus bersabda, “Perintah yang utama ialah: Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hati, dengan segenap jiwa, dengan segenap akal budi, dan dengan segenap kekuatanmu. Dan perintah yang kedua, ialah: Kasihilah sesamamu seperti dirimu sendiri. Tidak ada perintah lain yang lebih utama daripada kedua perintah ini.”
DARI Injil hari ini kita mengetahui bahwa kita dipanggil untuk mengasihi Allah dengan segenap hati, dengan segenap jiwa, dengan segenap akal budi, dan dengan segenap kekuatan. Kita juga dipanggil untu mengasihi sesama seperti diri sendiri.
Kasih kepada Allah adalah yang utama dan mendasari kasih kepada sesama. Kian kita mengasihi Allah, kita pula kita mengasihi sesama dan menolak segala kebencian dan yang berlawanan dengan kehendak-Nya.
Kita tahu, bulan Juni menurut tradisi kita didedikasikan pada Hati Kudus Yesus. Pada tanggal 01 Juni 2008, Paus Emeritus Benediktus XVI mendorong Umat Katolik untuk membarui devosi kita pada Hati Kudus Yesus.
Hati Kudus Yesus adalah simbol iman Kristiani yang mengungkapkan kabar baik kasih Allah dan sesama. Hati Kudus menghadirkan kasih Kristus kepada Allah dan semua makhluk.
Dalam Adorasi Ekaristi Abadi sementara kita menyembah Yesus Kristus kita mempersembahkan diri kita dan menguduskannya pada Hati-Nya yang Maha Kudus. Kita mohon pada-Nya agar kita bisa mengasihi Allah dan sesama kita.
Tuhan Yesus Kristus, kami mempersembahkan hati kami kepada Hati Kudus-Mu. Kami persembahkan hidup, tindakan, rasa sakit dan penderitaan kami. Semoga kami tak menginginkan apa pun selain menghormati, mengasihi, dan memuliakan Hati Kudus-Mu, kini dan selamanya. Amin.
Sumber : www.sesawi.net