Hai Pemuda, Bangkitlah!
Aneka macam peristiwa entah suka atau duka bisa datang silih berganti dalam kehidupan kita. Peristiwa suka biasanya membuat kita merasa tidak ada beban apapun. Sebaliknya, peristiwa duka bisa membuat kita terhimpit beban berat, sakit jasmani maupun rohani bahkan merasa seperti orang mati. Apa yang dialami oleh janda di Sarfat dan Nain dengan kematian anaknya jelas membuat mereka semakin berbeban berat. Mengapa? Karena anak yang diharapkan menjadi gantungan hidupnya justru mati. Dalam Injil, Tuhan Yesus menunjukkan kuat kuasa-Nya. Anak muda yang mati itu diperintahkan untuk bangun kembali. Wow! It’s amazing! The young man alive! Hidup sungguh karunia berharga. Maka janganlah menyia-nyiakan hidup dengan sembrono, ngawur dan bergelimang dosa. Tuhan memberikan hidup supaya kita juga berbagi hidup dan tidak justru mematikan yang hidup. Kita pun diajak untuk selalu menyemangati siapapun agar hidup lebih baik sebagai ciptaan Tuhan dengan melakukan sebagaimana Tuhan Yesus bersabda, “Hai pemuda, bangkitlah!” Marilah kita budayakan kehidupan, membangun peradaban kasih bersama semua orang yang berkehendak baik dan membuang jauh budaya kematian.***d2t
Urbi et Orbi
Secara harafiah berarti “bagi Kota (Roma) dan Dunia”; merupakan sapaan Paus sebagai Kepala Gereja Katolik tertinggi yang memberikan berkat apostolik bagi Kota (Roma) dan Dunia pada upacara-upacara tertentu, misalnya ketika pertama kali diperkenalkan kepada umat setelah terpilih sebagai Paus, ketika Natal, Paskah atau Perayaan Tahun Yubileum.
Kerubim: (Bhs Ibrani): makhluk surgawi yang digambarkan bersayap dan berwajah manusia; abdi-abdi Yahweh, penopang kemuliaan Allah.
Serafim: Makhluk surgawi yang berada di sekeliling takhta Allah. Dalam Yesaya 6:2 mereka digambarakn bersayap enam; dua untuk menutupi muka, dua untuk menutupi kaki dan dua lagi untuk melayang-layang.