Menjadi Garam dan Cahaya Dunia
Selasa, 7 Juni 2016
Pekan Biasa X
1Raj 17:7-16; Mzm 4:2-3.4-5.7-8; Mat 5:13-16
Dalam khotbah di bukit Yesus bersabda, “Kalian ini garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah dapat diasinkan Tiada gunanya lagi selain dibuang dan diinjak orang. Kalian ini cahaya dunia. Maka hendaklah perbuatanmu yang baik, dan memuliakan Bapamu di surga.”
DALAM Injil hari ini Yesus Kristus menyampaikan kepada kita dua karakter kita sebagai garam dan sebagai terang dunia. Dengan mengatakan itu, Yesus memanggil kita untuk memberi rasa baru dari Injil bagi dunia dan memberi cahaya bagi dunia dengan ajaran Yesus.
Kita tahu, garam menyedapkan makan kita dengan melebur di dalamnya. Maka Yesus Kristus memanggil kita menyedapkan dunia kita dengan kehidupan kita sebagai umat Kristiani.
Kita juga paham tanpa terang kita buta dalam kegelapan. Maka Yesus menghendaki kita memancarkan cahaya-Nya dalam masyarakat berpangkal pada iman kita pada-Nya. Yesus Kristus sendiri adalah Cahaya dunia.
Dalam Adorasi Ekaristi Abadi kita menyembah Yesus Kristus yang merupakan Garam dan Cahaya terbaik dalam dunia dengan kasih dan kerahiman-Nya dengan mengalahkan kejahatan, penderitaan dan kematian. Cahaya-Nya menyinari langkah kita menuju Allah yang penuh kerahiman.
Tuhan Yesus Kristus, melalui baptisan kami Engkau memberi kami citra garam kehidupan ilahi-Mu. Semoga rahmat ini berkembang menjadi keutamaan hidup yang memampukan kami menyinari lingkungan hidup kami. Anugerahilah kami keberanian dan semangat menghidupi iman kami dan menjadi saksi kasih-Mu dengan setia melalui pikiran, perkataan dan perbuatan kami kini dan selamanya. Amin.
Sumber : www.sesawi.net