Menjadi Seperti Anak Kecil Membuka Hati pada Allah Bapa
Rabu, 13 Juli 2016
Pekan Biasa XV
Yes 10:5-7.13-16; Mzm 94:5-10. 14-15; Mat 11:25-27
Sekali peristiwa berkatalah Yesus, “Aku bersyukur kepada-Mu, ya Bapa, Tuhan langit dan bumi Sebab semuanya itu Kausembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Kaunyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan di hati-Mu.”
DALAM bacaan Injil hari ini Yesus Kristus mengundang kita untuk membuka pintu hati kita kepada Allah Bapa kita. Mungkin kita sering menutup pintu hati kita kepada Allah Bapa namun Allah tak akan pernah menutup pintu surga bagi kita. Bagaimana kita dapat membuka pintu hati kita kepada Allah Bapa?
Menurut Yesus Kristus kita harus menjadi seperti anak kecil. Dalam bab lain, Yesus bersabda, “Jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil, kamu tidak akan pernah masuk Kerajaan Surga” (Mat 18:3).
Untuk membuka pintu hati kepada Allah kita tidak boleh pernah berhenti menjadi seperti anak kecil. Anak-anak tidak pernah bersembunyi di balik topeng. Itu berarti, kita harus selalu berusaha hidup jujur murni asli di hadapan Allah dan diri sendiri. Kita harus selalu berupaya untuk menyenangkan Allah di atas segalanya.
Dalam Adorasi Ekaristi Abadi, kita menyembah Yesus Kristus yang adalah Pewahyuan Bapa. Yesus Kristus adalah wajah kerahiman Allah Bapa. Kepada siapa Yesus tak akan menyatakan Bapa-Nya? Apakah kita telah selalu ingin mengenal Bapa dan berada di surga melalui Dia?
Tuhan Yesus Kristus terima kasih telah mewahyukan Bapa kepada kami. Kotbah, pengprbanan dan kematian-Mu di salib menyatakan bahwa Engkau berkenan mewahyukan Bapa kepada kami semua. Bantulah kami mencari Dikau dengan hati jujur murni asli. Anugerahilah kami rahmat agar memiliki kebijaksanaan dan pengetahuan yang mengalir dari persatuan kami dengan Dikau sementara kami selalu rela bersikap seperti anak kecil seperti Kau kehendaki kini dan selamanya. Amin.
Sumber : www.sesawi.net