Memandang dan Mendengar dengan Mata Baru Iman, Harapan dan Kasih
Selasa, 26 Juli 2016
Pekan Biasa XVII
PW S. Yoakim dan Ana, Orangtua SP Maria
Sir 44:1.10-15; Mzm 132:11.13-14. 17-18; Mat 13:16-17
Sekali peristiwa Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Berbahagialah matamu karena telah melihat, berbahagialah telingamu karena telah mendengar. Sebab, Aku berkata kepadamu: Banyak nabi dan orang benar ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya.”
DALAM Injil hari ini, Yesus Kristus bersabda, “Berbahagialah matamu karena telah melihat, berbahagialah telingamu karena telah mendengar.” Apa artinya?
Sesungguhnya, Yesus Kristus hendak menawarkan kebahagiaan dan berkat melalui yang kita lihat dan dengar dengan mata dan telinga baru. Itu berarti, kita harus melihat dan mendengar dengan mata dan telinga iman, harapan dan kasih.
Benar bahwa iman, harapan dan kasih membuat kita melihat duni secara super-natural. Cara pandang natural membatasi kita dalam seribu alasan sebab alam semesta ini terbatas dan sementara. Sedangkan, cara pandang super-natural melalui iman, harapan dan kasih itu tak terbatas, menuju kepenuhan dan bersifat kekal abadi.
Untuk dapat dengan setia bersembah sujud di hadirat Yesus Kristus, kita sungguh membutuhkan mata dan telinga baru, yakni mata dan telinga iman, harapan dan kasih. Tanpa itu kita akan melihat namun tidak mengerti; akan mendengar namun tidak percaya. Apakah kita memiliki mata dan telinga iman, harapan dan kasih sehingga kita diberkati dengan kebahagiaan-Nya?
Tuhan Yesus Kristus, anugerahilah kami rahmat mata dan telinga baru untuk berjuang dengan iman, harapan dan kasih. Kami ingin berkembang dalam keutamaan ini dan mulai melihat dunia dengan mata iman, harapan dan kasih. Bersama-Mu, masa depan kami akan selalu lebih cerah dan lebih penuh harapan serta janji lebih besar lagi akan kebahagiaan selamanya. Amin.
Sumber : www.sesawi.net