Dies Domini (Paus Johannes Paulus II – 1998)
“Karena perintah ketiga dari sepuluh perintah Allah tergantung pada kenangan karya-karya penyelamatan Allah, dan karena umat Kristiani menyaksikan saat definitif yang dibuka resmi oleh Kristus sebagai awal yang baru, mereka menjadikan hari pertama sesudah Sabat hari raya, sebab pada hari itulah Tuhan bangkit dari antara orang-orang mati. Misteri Paskah Kristus ialah perwahyuan penuh misteri asal mula dunia, puncak sejarah keselamatan dan antisipasi pemenuhan dunia pada zaman terakhir. Apa pun yang oleh Allah telah dilaksanakan dalam Penciptaan dan dijalankan-Nya demi umat-Nya dalam Keluaran, telah menemukan ungkapannya yang paling penuh dalam Wafat serta Kebangkitan Kristus, meskipun kepenuhannya yang definitif, baru akan datang pada `Parousia’ (Penampakan), saat Kristus kembali lagi dalam kemuliaan. Dalam Dia arti `rohani’ hari Sabat diwujudkan sepenuhnya, seperti dinyatakan oleh St. Gregorius Agung: `Bagi kita hari Sabat yang sejati ialah Pribadi Penebus kita, Tuhan Yesus Kristus’. Oleh karena itulah kegembiraan, – dengan kegembiraan itu Allah pada hari Sabat pertama bagi umat manusia, – berkontemplasi atas segala sesuatu yang diciptakan dari ketiadaan, – sekarang diungkapkan dalam kegembiraan, yakni: Kristus, pada hari Minggu Paskah, menampakkan Diri kepada para murid-Nya, seraya menurunkan anugerah kedamaian dan kurnia Roh Kudus (bdk. Yoh 20:19-23). Dalam Misteri Paskah-lah umat manusia, dan besertanya seluruh alam semesta, `mengeluh sampai sekarang merasa sakit bersalin’ (Rom 8:22), dan makin mengenal `Exodus’-nya yang baru memasuki kebebasan anak-anak Allah, yang dapat berseru bersama Kristus, `Abba, ya Bapa!’ (Rom 8:15; Gal 4:6). Dalam cahaya misteri itu makna perintah Perjanjian Lama mengenai Hari Tuhan ditemukan ulang, disempurnakan dan diwahyukan sepenuhnya dalam kemuliaan, yang bersinar pada wajah Kristus yang Bangkit (bdk. 2Kor 4:6). Kita beralih dari hari `Sabat’ kepada `hari pertama sesudah Sabat’, dari hari ketujuh kepada hari pertama: `Dies Domini’ (Hari Tuhan) menjadi `Dies Christi’ (Hari Kristus)!”
Sumber: yesaya.indocell.net
Proficiat kepada para penerima Sakramen Penguatan dalam Ekaristi Minggu sore, 21 Agt pk. 17.30 di Gereja St. Athanasius Agung. Semoga rahmat Roh Kudus yang Anda terima semakin mendewasakan iman Anda untuk berani, setia dan gembira menjadi saksi-saksi Injil Kerajaan Allah. Be a full time Catholic in your life!