Berdoa dan Berbuat Kasih
Selasa, 6 September 2016
Pekan Biasa XXIII
1Kor 6:1-11; Mzm 149:1-6a.9b; Luk 6:12-19
Sekali peristiwa Yesus mendaki sebuah bukit untuk berdoa. Semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah. … Lalu Yesus turun bersama mereka dan berhenti pada suatu tempat yang datar. … Dan orang banyak itu berusaha menjamah Dia, sebab daripada-Nya keluar suatu kuasa, dan semua orang itu disembuhkan-Nya.
BACAAN Injil hari ini menyampaikan kepada kita dengan jelas dan terang-benderang bahwa kita harus memiliki tempat dan menyediakan waktu untuk berdoa. Sering kali Injil menyatakan kepada kita bahwa Yesus memilih tempat dan waktu untuk berdoa kepada Bapa.
Tiga hal dapat kita peting sebagai pelajaran dari Yesus hari ini. Pertama, Ia mencari tempat yang pantas untuk berdoa. Kedua, Ia selalu menyediakan waktu yang penting untuk berdoa. Ketiga, seraya berdoa semalam-malaman, Yesus mempersiapkan diri-Nya untuk memberikan diri-Nya dengan segala kemurahan hati-Nya kepada sesama.
Dalam Adorasi Ekaristi Abadi, sementara kita bersembah sujud di hadirat Yesus Kristus, kita belajar untuk mengikuti jejak-Nya dalam menggunakan waktu kita untuk berdoa. Dengan mengikuti jejak-Nya, hidup doa kita akan diperkaya. Apakah kita menyediakan tempat dan waktu yang penting untuk berdoa bersama-Nya?
Tuhan Yesus Kristus, begitu sering kami bertindak tanpa didasari doa, kami hanya mengandalkan kemampuan dan akal kami. Engkau memberi kami contoh untuk menyediakan tempat dan waktu untuk berdoa agar berbuah berlimpah. Ajarilah kami berdoa dan menyediakan tempat dan waktu untuk secara khusus berdoa kini dan selamanya. Amin.
Sumber : www.sesawi.net