Yesus Kristus Penuntun Kita Menuju Surga
Jumat, 9 September 2016
Pekan Biasa XXIII
1Kor 9:16-19.22b-27; Mzm 84:3.4. 5-6.12; Luk 6:39-42
Yesus menyampaikan perumpamaan ini kepada murid-murid-Nya, “Mungkinkah seorang buta membimbing orang buta?Bukankah keduanya akan jatuh ke dalam lubang?”
INJIL hari ini menyampaikan kepada kita tentang Yesus Kristus yang bersabda, “Dapatkah orang buta menuntun orang buta?” Apa artinya? Jelas, bahwa seorang penuntun itu harus melihat. Kalau orang buta menuntun orang buta, maka keduanya akan terperosok ke dalam jurang.
Sesungguhnya, dengan sabda ini, Yesus Kristus sedang mewahyukan identitas ilahi-Nya. Mengapa? Sebab, jika kita berbicara tentang penuntun umat menuju kerajaan Allah, maka, Yesuslah jalan. Dialah jalan, kebenaran dan kehidupan (bdk Yohanes 14:6). Yesus Kristus telah datang dari Bapa-Nya, maka sesungguhnya, Ia tahun jalan menuju surga.
Dalam Adorasi Ekaristi Abadi, sementara kita bersembah sujud di hadirat Yesus Kristus, kita dapat merenungkan betapa penting dan sentral peranan Yesus dalam perjalanan menuju surga. Di sana kita belajar dari Dia langkah-langkah yang membawa keselamatan dan kehidupan kekal namun kita harus rendah hati dan tinggal dekat pada-Nya. Apakah kita membiarkan Dia menuntun hidup kita dalam perjalanan menuju surga?
Tuhan Yesus Kristus, bantulah kami untuk bertumbuh dalam kerendahan hati mengikuti tuntunan-Mu. Kadang kami terlalu sombong. Kami juga mudah terperangkap dalam diri kami sendiri, pandangan kami, kebutuhan kami dan keinginan-keinginan kami sendiri. Bantulah kami melihat kesalahan-kesalahan kami agar Dikau dapat mulai karya keselamatan-Mu dalam diri kami kini dan selamanya. Amin.
Sumber : www.sesawi.net