Menjadi Tanah Subur bagi Sabda Yesus
Sabtu, 17 September 2016
Pekan Biasa XXIV
1Kor 15:35-37.42-49; Mzm 56:10-14; Luk 8:4-15
Yesus bersabda, “Inilah arti perumpamaan itu: Benih itu ialah sabda Allah. …. Yang jatuh di tanah yang baik ialah orang yang mendengar sabda itu dan menyimpannya dalam hati yang baik, dan mengeluarkan buah dalam ketekunan.”
KADANG kita bersikap seperti tanah yang keras bagi Sabda-Nya. Kita mendengar sabda Yesus namun membiarkan roh jahat merampas rahmat yang ditawarkan Yesus kepada kita.
Kita juga seperti tanah yang berbatu-batu. Kita mendengar Sabda Allah dengan sukacita dan mengikuti Yesus Kristus pada saat tenang, namun jatuh di saat terjadi pencobaan.
Kita juga bersikap seperti tanah yang bersemak duri. Kita hudup di tengah belukar. Kita menjadi lemah dalam hidup rohani karena kegelisahan, kekayaan dan kesenangan hidup. Kita gagal menghasilkan buah yang matang seperti diharapkan Yesus Kristus.
Dalam Adorasi Ekaristi Abadi sementara bersembah sujud di hadirat Yesus Kristus kita belajar menjadi tanah yang subur bagi Sabda Yesus. Kita biarkan hidup rohani kita tumbuh mendalam, sabda Allah kian berakar dalam hati kita.
Tuhan Yesus Kristus, bantulah kami berubah hingga kami tidak menaruh belukar, karang, dan hati yang keras bagi rencana-Mu dalam hidup kami. Biarlah rahmat-Mu bertumbuh dalam hati kami hingga kami menjadi tanah subur bagi sabda-Mu. Pakailah kami sebagai alat-Mu untuk menyelamatkan jiwa-jiwa dan memuliakan Dikau kini dan selamanya. Amin.
Sumber : www.sesawi.net