Sabda Hidup: Rabu, 28 September 2016
Wenseslaus, Laurensius Ruiz
warna liturgi Hijau
Bacaan
Ayb. 9:1-12,14-16; Mzm. 88:10bc-11,12-13,14-15; Luk. 9:57-62. BcO Ydt. 8:1a,10-14,28-33; 9:1-14
Bacaan Injil: Luk. 9:57-62.
57 Ketika Yesus dan murid-murid-Nya melanjutkan perjalanan mereka, berkatalah seorang di tengah jalan kepada Yesus: “Aku akan mengikut Engkau, ke mana saja Engkau pergi.” 58 Yesus berkata kepadanya: “Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya.” 59 Lalu Ia berkata kepada seorang lain: “Ikutlah Aku!” Tetapi orang itu berkata: “Izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan bapaku.” 60 Tetapi Yesus berkata kepadanya: “Biarlah orang mati menguburkan orang mati; tetapi engkau, pergilah dan beritakanlah Kerajaan Allah di mana-mana.” 61 Dan seorang lain lagi berkata: “Aku akan mengikut Engkau, Tuhan, tetapi izinkanlah aku pamitan dahulu dengan keluargaku.” 62 Tetapi Yesus berkata: “Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah.”
Renungan:
SERINGKALI saya ditanya, “Rama berapa orang dulu seangkatan di Merto?” “Kala MP ada 69, lalu di MU ada tambahan sekitar 42,” kataku. “Lalu yang jadi berapa?” tanyanya. “Semua jadi,” jawabku. “Semua ditahbiskan?” “O kalau yang ditahbiskan hanya beberapa, kalau yang jadi tampaknya semua jadi.” Ternyata yang ditanyakan “jadi” adalah mereka yang “jadi imam”, menerima tahbisan. Ya memang hanya sebagian saja dari jumlah tersebut yang ditahbiskan.
Setiap kali menyangkut suatu komunitas pasti ada kisah di mana anggota komunitas tersebut bertambah atau berkurang. Seringnya sih mengalami peristiwa berkurang. Mereka yang tidak sepaham, tidak cocok lagi dengan komunitas akan meninggalkannya. Banyak alasan yang bisa digali kenapa seseorang meninggalkan komunitas tersebut.
Salah satu syarat mengikuti Yesus adalah fokus pada jalan dan langkah Yesus. Tidak bisa mereka yang mengikuti-Nya tapi membagi perhatiannya kepada yang lain. Hal ini diminta Yesus supaya hati dan pikiran para pengikut menyatu dengan hati dan pikiran-Nya.
Kontemplasi:
Bayangkan dirimu sedang duduk merenungkan bagaimana fokusmu dalam mengikuti Yesus Kristus.
Refleksi:
Bagaimana bisa fokus pada yang sedang kita geluti?
Doa:
Tuhan bebaskanlah aku dari sikap mendua. Semoga arah dan tujuanku selalu selaras dengan arah dan tujuan-Mu. Amin.
Perutusan:
Aku akan memfokuskan diri pada arah dan tujuan Tuhan. -nasp-
Sumber : www.sesawi.net