Sabda Hidup: Rabu, 23 November 2016
Klemens I, Kolumbanus
warna liturgi Hijau
Bacaan
Why. 15:1-4; Mzm. 98:1,2-3ab,7-8,9; Luk. 21:12-19. BcO Dan. 8:1-26
Bacaan Injil: Luk. 21:12-19
12 Tetapi sebelum semuanya itu kamu akan ditangkap dan dianiaya; kamu akan diserahkan ke rumah-rumah ibadat dan penjara-penjara, dan kamu akan dihadapkan kepada raja-raja dan penguasa-penguasa oleh karena nama-Ku. 13 Hal itu akan menjadi kesempatan bagimu untuk bersaksi. 14 Sebab itu tetapkanlah di dalam hatimu, supaya kamu jangan memikirkan lebih dahulu pembelaanmu. 15 Sebab Aku sendiri akan memberikan kepadamu kata-kata hikmat, sehingga kamu tidak dapat ditentang atau dibantah lawan-lawanmu. 16 Dan kamu akan diserahkan juga oleh orang tuamu, saudara-saudaramu, kaum keluargamu dan sahabat-sahabatmu dan beberapa orang di antara kamu akan dibunuh 17 dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku. 18 Tetapi tidak sehelaipun dari rambut kepalamu akan hilang. 19 Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu.”
Renungan:
KETIKA seseorang mampu bertahan ketika dia dianiaya maka daya tahannya itu sudah akan menjadi kesaksian yang luar biasa. Tidak sedikit dari yang menganiaya akan mengakui keyakinan yang dimiliki. Orang-orang yang melihat pun akan mengagumi dan tidak sedikit yang akan tertarik dengan pilihannya.
Yesus mengatakan bahwa para murid akan mengalami kesulitan bahkan penganiayaan. Mereka akan berhadapan dengan situasi yang sangat berat sebelum segala sesuatu yang Yesus katakan terjadi. Namun demikian situasi tersebut malah menjadi kesempatan untuk bersaksi. ” Hal itu akan menjadi kesempatan bagimu untuk bersaksi” (Luk 21:13).
Rasanya kita pun perlu menyikapi situasi dan kondisi kita dengan happy. Apapun keadaannya. Entah itu kita lagi berada dalam rahmat atau mungkin lagi dalam kondisi terpuruk. Juga kala kita mungkin merasa dijahatin orang. Ketika semua itu kita hadapi dengan happy dan tanpa keluhan maka hidup kita pun akan menjadi kesaksian. Marilah kita bersaksi dalam situasi apapun.
Kontemplasi:
Bayangkan kala dirimu lagi terpuruk. Bertahanlah dan beri kesaksian dengan daya tahanmu.
Refleksi:
Apa yang kaulakukan kala dirimu berada dalam keadaan terpuruk?
Doa:
Bapa semoga aku mampu menunjukkan rahmatMu dalam situasi hidupku. Dalam keadaan terpuruk pun aku bisa happy karena percaya Engkau tidak meninggalkanku. Amin.
Perutusan:
Aku akan memberi kesaksian dari situasi hidup yang kuhadapi, juga ketika derita mendekatiku. -nasp-
Sumber : www.sesawi.net