SIAPKANLAH JALAN BAGI TUHAN
Intisari Bacaan Minggu Ini:
- Nabi Barukh menubuatkan pemulihan dan penyelamatan umat Israel berkat kasih setia Allah kepada mereka. (Bacaan I – Barukh)
- Paulus memuji kesetiaan dan keteguhan iman jemaat Filipi dan mendoakan mereka agar senantiasa setia dan menghasilkan buah-buah rohani yang melimpah. (Bacaan II – Filipi)
- Yohanes Pembaptis menyerukan pertobatan agar umat Israel diampuni oleh Allah dan diselamatkan. (Bacaan Injil – Lukas)
Bahan Refleksi Pribadi:
- Manakah ayat yang mengesan bagiku dalam bacaan-bacaan Kitab Suci hari ini?
- Apa artinya bertobat?
- Apakah aku terbuka menerima ajakan pertobatan dari Tuhan melalui orang-orang di sekitarku?
- Apa bentuk pertobatanku di masa Adven ini?
Katekismus Gereja Katolik:
1450 “Pertobatan mendorong pendosa untuk menerima segala sesuatu dengan rela hati: di dalam hatinya ada penyesalan, di mulutnya ada pengakuan, dalam tindakannya ada kerendahan hati yang mendalam atau penitensi yang menghasilkan buah” (Catech. R. 2,5,21. Bdk. Konsili Trente: DS 1673).
1451 Di antara kegiatan peniten, penyesalan mendapat tempat utama. Ia adalah “kesedihan jiwa dan kejijikan terhadap dosa yang telah dilakukan, dihubungkan dengan niat, mulai sekarang tidak berdosa lagi” (Konsili Trente: DS 1676).
1452 Kalau penyesalan itu berasal dari cinta kepada Allah, yang dicintai di atas segala sesuatu, ia dinamakan “sempurna” atau “sesal karena cinta” [contritio]. Penyesalan yang demikian itu mengampuni dosa ringan; ia juga mendapat pengampunan dosa berat, apabila ia dihubungkan dengan niat yang teguh, secepat mungkin melakukan pengakuan sakramental (Bdk. Konsili Trente: DS 1677).
1453 Yang dinamakan “penyesalan tidak sempurna” [attritio] juga merupakan anugerah Allah, satu dorongan Roh Kudus. Ia tumbuh dari renungan mengenai kejijikan dosa atau dari rasa takut akan hukuman abadi atau siksa-siksa lain, yang mengancam pendosa [penyesalan karena takut]. Keguncangan hati nurani yang demikian itu dapat membuka pengembangan batin, yang diselesaikan di bawah karya rahmat oleh pengampunan sakramental. Penyesalan tidak sempurna sendiri belum menerima pengampunan dosa berat; tetapi ia menciptakan kondisi, agar menerimanya dalam Sakramen Pengakuan (Bdk. Konsili Trente: DS 1678; 1705).
1454 Sangat dianjurkan agar orang mempersiapkan diri untuk penerimaan Sakramen Pengampunan, melalui pemeriksaan batin dalam terang Sabda Allah. Teks-teks yang paling cocok untuk itu terdapat di dalam nasihat-nasihat moral dari Injil-Injil dan surat-surat para Rasul: dalam khotbah di bukit dan nasihat para Rasul, misalnya Rm 12-15; 1 Kor 12-13; Gal 5; Ef 4-6.