|

Renungan Kecik Prapaskah | Rabu, 09-03-2022

Renungan Kecik Prapaskah
Rabu, 09-03-2022
PF S. Fransiska dari Roma, Biarawati

Yun 3:1-10
Penduduk Niniwe berbalik dari tingkah lakunya yang jahat.

Mzm 51:3-4.12-13.18-19
Ref: Hati yang remuk redam tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.

Luk 11:29-32
Angkatan ini adalah angkatan yang jahat yang tidak akan diberi tanda selain tanda Nabi Yunus.
~~~
Delapan tahun yg lalu seorang penulis, Opa Jappy [artikel Kompasiana 6 Januari 2014] menyampaikan data sbb:
Jumlah umat Islam 207.176.162, masjid 239.497; jumlah umat Kristen 16.528.513, gedung gereja Kristen 60.170; jum umat Katolik 6.907.873, gedung gereja Katolik 11.021; jumlah umat Budha 1.703.254, Vihara 2.354; jumlah umat Hindu 4.012.116, Pura 24.837; jumlah Umat konghucu 117.091, Kelenteng 552.
~~
Dalam nubuat Yunus [bacaan I hari ini] di sebutlah Negeri Asyur dengan ibukota Niniwe adalah negeri tetangga Israel yang di sebut [dalam istilah PL] bangsa asing atau bangsa yang tidak mengenal Allah. Wajar sebenarnya jika hidup mereka diwarnai kejahatan. Tetapi Allah berkehendak menyelamatkan mereka. Dan pada waktu Yunus mewartakan pertobatan mereka bersedia bertobat, raja dan seluruh rakyatnya bahkan ternaknya (?).
~~
Bagaimana negeri kita Indonesia?
Dari data delapan tahun yg lalu kita tahu betapa banyak tempat ibadah di Indonesia. Pasti th. 2022 ini sudah bertambah. Artinya bangsa kita adalah bangsa yang rakyatnya beragama. Dengan kata lain, bangsa Indonesia adalah bangsa yang mengenal Tuhan.
Tetapi apakah dipenuhi orang baik semua? Tidak. Bahkan tingkat kejahatan, kriminalitas, dan intoleransi fluktuatif.
Meskipun demikian, kita pasti juga akan tidak terima atau marah jika kita disebut bangsa atau angkatan yang jahat [Luk. 11:29-32]. Tetapi nyatanya ada kejahatan. Maka, kita perlu dan harus bertobat.
~~
Dikatakan dlm kitab Yunus bahwa pemimpin negeri, raja Niniwe [Asyur] memimpin seluruh rakyatnya bertobat. Kita juga pemimpin: minimal pemimpin diri sendiri dan pemimpin keluarga/komunitas orang-orang terdekat kita. Sudahkah kita mengingatkan dan mengajak diri dan keluarga (orang2 sekitar) bertobat?

Kalau sakit minum obat, kalau berdosa bertobat. Yen lara ngombe obat. Yen dosa ya mertobat.

Jangan lupa lho: kami setiap pagi setelah Ekaristi siap melayani Anda semua [umat Karpan] menerima sakramen pengampunan.

Shalom
Salam seroja.

Similar Posts