Serba-Serbi Natal, dari Bersih-Bersih Natal hingga Bakti Sosial yang Belum Terlaksana
Oleh: Tim Reporter KOMSOS Karang Panas
Karang Panas, KOMSOS (29/12) Natal di paroki Karang Panas telah terlaksana, antusiasme umat sangat besar. Natal tahun 2022 ini adalah perayaan hari besar Gereja Katolik yang dilaksanakan setelah pandemi mulai sedikit mereda, serta peraturan-peraturan mulai dilonggarkan. Tak ada lagi barcode misa dan kuota dari masing-masing lingkungan. Semua umat dibebaskan ikut perayaan misa natal asalkan sehat dan masih menerapkan protokol kesehatan seperti penggunaan masker, handsanitizer, dan jaga jarak.
Perayaan natal di Gereja St. Athanasius Agung, Karang Panas, Semarang tak hanya perayaan ekaristi, namun juga berbagai kegiatan seperti bersih-bersih gereja, pembuatan gua natal, lomba anak-anak dan bakti sosial. Dalam setiap kegiatan perayaan natal selalu ada cerita entah itu berupa keberhasilan maupun kendala yang dihadapi oleh panitia natal.
Panitia natal terdiri atas umat di empat wilayah, yaitu Wilayah Karang Rejo, Karang Rejo Selatan, Semeru dan Kaliwiru. Kendala-kendala yang dialami saat pembuatan gua natal dan persiapan-persiapan lainnya. Lomba anak-anak diikuti oleh 100-an anak; Kemacetan lalu lintas saat pergantian jam misa malam natal pertama ke misa malam natal kedua, serta miss komunikasi dalam penyampaian informasi mengenai bakti sosial gereja sehingga bantuan-bantuan dari para donatur baru tiba setelah perayaan ekaristi natal.
Bakti sosial yang rencananya akan dilaksanakan pada Minggu, 1 Januari 2023 mendatang pun memiliki sebuah cerita menarik. Paryanto Lopo selaku sekretaris panitia natal 2022 mengatakan ada sebuah cerita unik yang terjadi setelah misa natal sore. Ia mengatakan bahwa ada seorang bapak yang ketika mendengar mengenai kekurangan bakti sosial gereja, ia langsung meminta bawahannya untuk mengirimkan 50 dus mie sesuai dengan kekurangan yang dibacakan dalam pengumuman gereja. Lebih uniknya lagi mobil yang mengangkut bantuan tersebut dilarang masuk oleh panitia parkir dan disuruh menunggu hingga misa selesai. Hal tersebut juga sempat membuat kerumunan kecil pada umat. Baru setelah misa, bapak tersebut bersama ajudannya menghubungi panitia natal agar mobil bantuan tersebut bisa masuk. “Semua bantuan memang banyak berdatangan setelah misa perayaan natal karena para donatur baru menerima informasi yang jelas saat misa natal, yaitu saat diumumkan,” kata Lopo.
Hal ini juga dikonfirmasi oleh Romo kepala Paroki Karang Panas, Romo Benny Bambang S, Pr. Dalam wawancara, ia mengatakan bahwa informasi mengenai bakti sosial gereja baru diumumkan dua minggu sebelum perayaan natal. Hal-hal yang menjadi miss komunikasi adalah dalam pengumuman tersebut adalah tidak dijelaskan secara rinci apa saja kekurangan bantuan yang panitia butuhkan, baru setelahnya terdapat rincian kebutuhan untuk bakti sosial dan antusiasme umat untuk memberikan bantuan menjadi semakin bertambah.
Acara bakti sosial yang akan dilaksanakan pada Minggu (1/1) mendatang akan memberikan bantuan berupa beras, minyak goreng, dan mie yang akan dibungkus menjadi sekitar 400 an pack. Umat yang akan mendapatkan bantuan merupakan usulan dari ketua lingkungan dengan kuota masing-masing lingkungan adalah lima bungkus. Lopo menjelaskan saat wawancara, bahwa saat ini semua sudah siap untuk dibungkus pada Sabtu (31/12) dan dibagikan pada hari Minggunya.
Selain bakti sosial yang belum terlaksana, ada juga beberapa kegiatan natal yang telah terlaksana dan mempunyai ceritanya tersendiri. Romo Benny mengatakan bahwa saat pemberkatan anak-anak pada misa natal, ia memberkati banyak sekali anak-anak. Ia mengungkapkan bahwa ada sekitar 400-an yang ia berkati namun sayangnya hanya sekitar 100 an anak yang ikut lomba natal. “Mungkin kiranya ini menjadi perhatian orang tua agar selalu melibatkan anak-anak dalam setiap kegiatan gereja, karena anak-anak merupakan masa depan gereja. Sehingga harus ada pengenalan dari orang tua itu sendiri,” tuturnya.
Lain Romo Benny, lain pula Paryanto Lopo yang mengungkapkan bahwa masih kurangnya peran orang muda dalam perayaan natal tahun ini. Hanya beberapa orang muda dari Komsos dan Tim Pelayanan Visual yang terlihat ikut membantu dalam penayangan misa, dan pewartaan perayaan misa natal. Ia pun berpesan agar untuk berikutnya panitia lebih menggerakan dan memberikan kesempatan orang muda dalam kepanitiaan hari besar gereja.
Walaupun banyak dinamika yang terjadi dalam kegiatan perayaan natal di Paroki Karang Panas namun perlu disyukuri bahwa umat masih antusias dalam menyemarakan perayaan natal tahun ini. Romo Benny berpesan “semoga hal ini menjadi awal yang baik dalam proses recovery dari pandemic covid 19”.